Faktanews.com, Gorontalo – Menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat melalui – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahwasanya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan dinaikkan.
Menanggapi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tersebut Aliansi yang tergabung dalam almamater merah maron Universitas Negri Gorontalo (UNG) menolak penuh.
Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden BEM Universitas Negeri Gorontalo Dea Rahmawaty Hasan, pada saat melakukan orasi ilmiah di muka kampus UNG.
“bahan bakar minyak merupakan kebutuhan masyarakat Indonesia, kita ketahui bersama bahwa wacana kenaikan bbm tidak hanya berpengaruh pada sektor pertanian akan juga pada sektor pendidikan” ucap Dea Rahmawati 02/09/21
Lebih lanjut Dea Rahmawati menyebut bahwa solusi dari pemerintah adalah solusi-solusi konyol yang disarankan oleh pemerintah itu sendiri.
” untuk itu kita sebagai mahasiswa perpanjangan dari Rakyat kita wajib mengawal segala bentuk kebijakan pemerintah pusat maupun daerah” ucap Rahmawati menambahkan
Aksi pada hari ini kata Rahmawati merupakan aksi damai yang akan turun di beberapa titik aksi yaitu di bundaran Saronde Gorontalo, perlimaan telaga, dan kantor DPRD Provinsi Gorontalo.
” Saya sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengajak teman-teman maupun adik-adik mahasiswa UNG untuk bergabung dalam barisan perjuangan Rakyat” Ajak Rahmawati
“mari kita satu instruksi seusia instruksi jenderal lapangan Bara Firmansyah hari ini, mari kita sama-sama menyuarakan bentuk ketimpangan dan kesenjangan yang tidak pro terhadap masyarakat Indonesia” Tandanya
Diketahui jumlah massa aksi yang akan turun hari 5000 mahasiswa yang tergabung dari aliansi mahasiswa merah maroon UNG.(Fai)