Faktanews.com – Gorontalo. Viralnya sebuah postingan disalah satu grup media sosial Facebook Portal Gorontalo yang menyatakan bahwa Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan laki-laki pembohong dan perusak harga diri wanita mendapat tanggapan dari pihak rektorat unisan Gorontalo.
Pasalnya, Akun Facebook atas nama Nana Indriana Gani itu pun memposting capturan akun Facebook seorang Doktor dengan jabatan Dekan Fisip yang berinisial AS tersebut diduga salah satu Wakil Dekan pada Fakultas Pertanian Unisan Gorontalo.
Saat diminta tanggapannya, Rektor Unisan Gorontalo Abd. Gaffar Latjoke mengatakan bahwa dirinya masih berobat di luar daerah.
“Saya lagi di Jakarta kontrol kesehatan di rumah sakit Siloam. Lagi pula masalah itu saya juga belum tahu persis jalannya postingan itu. Lagian masalah itu adalah masalah pribadi yang sangat sensitif.” Jelas Gaffar
Gaffar pun mengarahkan Fakta News untuk menghubungi Dekan Fakiltas Pertanian sebagai atasan Akun Facebook atas nama Nana Indriana Gani.
“ Kalau boleh coba hubungi dulu Dr. Zainal Abidin dekan Fakultas Pertanian Pertanian sebagai atasan langsung yang bersangkutan. Insya Allah Rabu besok saya ke Gorontalo.” Tutup Gaffar
Saat diwawancarai via WhatsApp, Dekan Fakultas Pertanian Unisan Pertanian Zainal Abidin mengatakan bahwa dirinya pun sementara dalam perjalanan menuju Sulawesi Selatan.
“Maaf belim sempat ketemu sedang menuju Makassar mau jenguk ortu. Terkait dgn postingan yang diinformasikan mungkin perlu telusuri akar masalah dan benang merahnya berdua karena masalah pribadi. Saya kira mereka berdua punya kecerdasan emosional yang kuat untuk selesaikan masalah nya.” Ungkap Zainal
Saat disinggung penyebutan jabatan dan Unisan Gorontalo tersebut. Zainal mengatakan bahwa harus adanya pembentukan tim verifikasi dan pencarian solusi atas polemik postingan yang dimaksud.
“Akan bijak jika dibentuk tim verifikasi akar masalahnya. Tim rektorat, fisipol, faperta untuk menyikapi masalah ini. Perlu dengar tanggapan pihak berdua Terkait penyebutan itu. Solusi adalah selesai secara kekeluargaan, jika tdk ditemukan kata bijak maka lembaga Universitas punya SOP penanganan masalah. langkah itu bisa dilakukan setelah tim bekerja terintegrasi.” Tegas Zainal.
Penulis : Jhojo Rumampuk