Faktanews.com, Boalemo – Hingga saat ini, sampah masih merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua negara. Masalah sampah ini pun turut menjadi persoalan serius di negara Indonesia. Bahkan, rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah.
Bahkan, saat ini permasalahan sampah pun turut melanda ke daerah-daerah kecil Indonesia, tak terkecuali Provinsi Gorontalo.
Meskipun telah memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talumelito yang terletak di Kota Gorontalo sebagai pembuangan akhir sampah dari tiga daerah (Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango), namun nampaknya hal itu belum bisa menjadi solusi permasalahan sampah di Kota Gorontalo dan sekitarnya.
Bergeser ke arah barat Gorontalo, atau tepatnya di Kabupaten Boalemo, permasalahan sampah pun mulai menjadi suatu hal yang kini mulai dirasakan oleh masyarakat.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boalemo, rata-rata sampah yang bisa dihasilkan masyarakat dalam sehari bisa mencapai angka 15 Ton.

Dengan masih banyaknya kecamatan yang belum bisa dijangkau oleh armada pengangkut sampah, banyak cara yang diambil masyarakat untuk mengatasi sampah, diantaranya membuang ke bantaran sungai, membakar, hingga laut pun menjadi alternatif bagi masyarakat pesisir untuk membuang sampah.
Atas permasalahan inilah, terbentuk suatu Non-Governmental Organization (NGO) dengan nama Boalemo Bergerak di Kabupaten Boalemo rintisan para pemuda.
Organisasi ini memfokuskan isu-isu sosial yang terjadi kepada masyarakat Boalemo, hingga masalah lingkungan. Tak jarang, mereka melakukan diskusi guna membahas persoalan-persoalan yang terjadi di Kabupaten Boalemo.
Seperti yang dilakukan Boalemo Bergerak pada Minggu, (05/06/2022). Mengambil momentum hari lingkungan, organisasi ini menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait lingkungan.

Mengambil judul Dampak Krisis Lingkungan & Kesadaran Kolektif Masyarakat, diskusi ini menghadirkan pemateri ahli lingkungan Muhamad Djufryhard, serta melibatkan OPD terkait, Kepala Desa, hingga organisasi kemahasiswaan.
Ramly Syawal, selaku Direktur Boalemo Bergerak, mengatakan bahwa diambilnya tema lingkungan sebagai fokus diskusi tersebut, dikarenakan persoalan lingkungan di Kabupaten Boalemo harus sudah mulai diperbincangkan.
“Berbicara persoalan lingkungan, pasti tak jauh dari beberapa masalah, salah satunya masalah sampah. Jadi, tujuan diadakanya diskusi kali ini guna menumbuhkan kesadaran para masyarakat akan pentingnya membuang sampah sembarangan guna menghindari terjadinya pencemaran lingkungan,” Jelas Ramly.
Dikatakan Ramly, bahwa menumbuhkan kesadaran untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah merupakan pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif.
Selain itu, lanjut Ramly, diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan.
“Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sanksi-sanksi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” Tukasnya.
Penulis: Arief