Faktanews.com – Kabupaten Gorontalo. Perlu dipertegas kembali, bahwa setiap orang wajib mempertahankan dan memperjuangkan hak atas sebuah lingkungan agar tetap sehat. Namun tidak dengan para instansi terkait yang berada di Kabupaten Gorontalo.
Kabupaten yang tertua di Provinsi Gorontalo ini terkesan acuh tak acuh atas lingkungan yang ada di wilayahnya. Padahal, semua element tahu bahwa limbah medis atau Limba B3 ini bisa menyebabkan penyakit dan menyebabkan cedera.
Hal tersebut disebabkan bahwa limbah medis merupakan limbah kesehatan juga mengandung zat atau agen berbahaya, seperti patogen, genotoksik bahan kimia atau obat beracun radioaktif.
Kejadian ini merupakan Kurangnya sosialisasi pemerintah terhadap bahaya limbah medis yang bisa berakibat fatal dan menimbulkan penyakit di masyarakat. Seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo (Kabgor), Jum’at (6/05/2022) kemarin.
Bahwa para pemulung yang ada di lokasi tersebut, menganggap limbah medis berupa botol infus dan jarum suntik sama halnya dengan sampah plastik pada umumnya.
Tanpa rasa takut mereka mengumpulkan botol infus tersebut, untuk dijual dan didaur ulang oleh para pengumpul.
Seperti yang terpantau di lokasi pembuangan akhir terdapat beberapa jarum suntik bekas yang dikumpulkan oleh pemulung itu sendiri.
Menurut salah satu warga sekitar bahwa limbah medis tersebut, didapatkan dari hasil buangan mobil sampah milik Instansi terkait, dan itu berlangsung sudah lama.
“Memang itu oto jaga muat kamari di sini, deng itu so tacampur deng sampah-sampah lain.” Kata warga sekitar.
Hingga berita ini diterbitkan, Fakta News masih berupaya menghubungi beberapa pihak .
Penulis : Jhojo
