Faktanews.com, Pohuwato – Terkait dengan adanya aktivitas salah satu pesawat Type PK-ZGY yang baru-baru ini membuat resah masyarakat yang berada di Pusat Ibu Kota Marisa, Buntulia, Paguat dan Dengilo semakin tak diketahui maksud dan tujuannya.
Pasalnya, pesawat mini yang sering digunakan untuk melakukan pemetaan wilayah ini diduga tidak memiliki izi operasi (terbang) diwilayah Kabupaten Pohuwato dibuktikan dengan adanya pengakuan dari salah satu Perusahaan pertambangan yang baru-baru ini telah bergabung dengan perusahaan terbesar di Indonesia Merdeka Cooper Gold.
Kepada sejumlah Wartawan, Divisi CSR PT. Gorontalo Sejahtera Minning (GSM) Iswan membantah isu bahwa pesawat tersebut yang melakukan aktifitas penerbangan diwilayah Kota Marisa, Buntulia, Paguat dan Dengilo bukan utusan dari pihak perusahaannya.
“ Jadi begini, keberadaan pesawat itu sebenarnya kita juga tidak tau. Saya sendiri dalam artian memastikan bahwa itu bukan dari GSM atau PETS, Jadi karena GSM sudah di akuisisi oleh Merdeka cooper Gold jadi itu sama saja. Karena logikanya kita untuk apa pesawat mutar-mutar kota marisa, keperluannya apa ? yang terlebih perusahaan GSM atau PETS saja belum beroperasi karena saat ini masih dalam masa transisi atau proses brilink. Itu pun masih menunggu peralatan dan lain-lain yang belum datang, saya tegaskan sekali lagi itu (Pesawat) bukan dari GSM atau PETS.” Tegas Iswan
Ditempat terpisah, saat Fakta News melakukan konfirmasi ke pihak Kepala Seksi Tek. Ops Bandara Jalaludin via whatsapp, Firman mengatakan bahwa persoalan penerbangan ada di Airnav (Air Navigation), sementara pihaknya hanya bertugas diwilayah bandara saja.
“ Urusan penerbangan itu ada di Airnav di tower djalaludin sebagai pengendali lalu lintas udara, urusan bandara kalau landing. Kasi tekops hanya mengurusi khusus wilayah bandara djalaludin gorontalo. Memang untuk refueling dan take off landing gak masalah di lakukan dibandara mana pun yang terdekat, dia landing di bandara djalaludin pasti ada laporannya, dan semua pesawat yang landing dan take off di bandara itu dikendalikan oleh airnav,” Jelas Firman.
Penulis: Jhojo Rumampuk
