Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Headline

Konflik Kampus Berimbas ke Mahasiswa, Ratusan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Unipo

×

Konflik Kampus Berimbas ke Mahasiswa, Ratusan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Unipo

Sebarkan artikel ini

Faktanews.com, Pohuwato – Ratusan mahasiswa Universitas Pohuwato (Unipo) yang tergabung dalam aliansi mahasiswa FKIP bersatu menggelar unjuk rasa atau demonstran dihalaman rektorat Unipo, 13 Oktober 2021.

Ketua Senat FKIP, Andris Wartabone mengatakan, aksi tersebut digelar lantaran merespon konflik yang terjadi di internal para dosen yang mengakibatkan terhentinya Microteaching para mahasiswa.

“Kami meminta kemarin klarifikasi mengenai PPL, akan tetapi tidak ada yang mengatakan bahwasanya PPL akan dilanjutkan, sehingganya kami tadi turun meminta kejelasan bahwasanya kapan PPL akan dilanjutkan,” kata Andris kepada Faktanews.com usai melakukan demonstrasi.

Ia menjelaskan, massa aksi tadi ingin bertemu langsung pihak pihak Dekan Fakultas dan Rektor sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Hanya saja kata dia, Rektor saat itu tidak berada dikampus.

“Karena tuntutan kami tadi mengarah ke Wakil Rektor II dan juga WD (Wakil Dekan) I sebagai oknum-oknum yang terlibat di tuntutan kami tadi,” ujarnya.

Menurutnya, WR II Universitas Pohuwato telah melakukan intimidasi terhadap salah satu mahasiswa FKIP. Lebih jauh, ia mengatakan bahwa WR tersebut telah mengusir mahasiswa itu dari mes yang seharusnya peruntukkan kepada mahasiswa.

“Mengusir dari mes, mes yang seharusnya kemarin kata kepala yayasan itu adalah mes mahasiswa tapi sekarang ditempati oleh dosen,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, para mahasiswa juga menuntut agar Wakil Dekan di keluarkan dari kampus. Sebab menurutnya, WD I telah melakukan ujaran kebencian kepada para mahasiswa dan juga provokasi.

“Sehingganya kami sangat mengecam, untuk pihak universitas dapat mengeluarkan Wakil Dekan I,” tuturnya.

Untuk itu kata dia, mahasiswa FKIP memberikan ultimatum kepada pihak kampus untuk segera mengambil kebijakan atas tuntutan mereka.

“Sampai sekarang belum puas, karena kami tunggu waktu dua hari, memberikan waktu kepada pihak universitas untuk mengambil keputusan,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III, Edi Sijaya yang menerima aspirasi para mahasiswa mengatakan akan menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa. Hanya saja kata dia, seperti tuntutan terhadap oknum dosen yang telah melakukan intimidasi, pihaknya juga membutuhkan bukti-bukti terkait dengan hal itu.

“Kemudian bentuk intimidasinya seperti apa? Ini juga perlu dijelaskan secara rinci, sehingganya saya suruh buat surat menjelaskan secara rinci terkait dengan oknum tersebut, supaya kita bisa tindaklanjuti,” katanya.

Sementara, terkait pelaksanaan PPL yang saat ini disebut oleh mahasiswa telah terhenti akibat konflik internal kampus, ia menjelaskan, “Seusai apa yang saya sampaikan, ini jalan, kita tidak ingin mengorbankan hak-hak mahasiswa untuk program PPL ini,” ungkapnya.

Hanya saja ia mengaku, kemarin sempat terjadi miskomunikasi antara pihak Dekan pihak rektorat terkait dengan pembiayaan PPL.

“Pembiayaan ini maunya kita ditingkat rektorat ini, biaya diturunin, jangan terlalu memberatkan mahasiswa karena mereka ini bulan februari khususnya semester lima ini akan turun lagi KKLP, dan itu akan memakan biaya lagi,” bebernya.

Untuk itu, ia memastikan bahwa PPL tersebut akan tetap berjalan.

Penulis: Surdin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya. Example 300x300
Example 120x600