Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PolitikTajuk

Syarif Mbuinga Dalam Tekanan, Akankah sang Maestro Pindah Partai lain?

×

Syarif Mbuinga Dalam Tekanan, Akankah sang Maestro Pindah Partai lain?

Sebarkan artikel ini

Faktanews.com, Tajuk – Berbicara tentang Pilgub 2024, nama Syarif Mbuinga nampaknya masih tetap berkibar dan dijagokan, terutama oleh masyarakat dari wilayah barat Gorontalo.

Bupati Pohuwato 2010-2020 itu, boleh disebut tidak hanya menjadi simbol kebanggaan masyarakat dari wilayah barat Gorontalo. Tapi juga dipandang sebagai figur yang memiliki performa kepemimpinan yang prospektif, terutama dalam kerangka memperjuangkan aspirasi masyarakat dari wilayah barat Gorontalo.

Sebagai mantan Bupati Pohuwato 2 periode, dia diyakini paling mengerti dan paham tentang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah barat Gorontalo.

Tidak mengherankan, jika masyarakat di kawasan ini termasuk masyarakat Boalemo nampaknya menaruh harapan yang besar pada kader Golkar ini untuk duduk di kursi Gubernur di Puncak Botu.

Jika mencermati dinamika politik di wilayah barat Gorontalo, Syarif sejauh ini masih dipandang sebagai “Maestro” politik yang tak tergoyahkan sebagai representasi dari kawasan barat Gorontalo. “Figur manapun yang akan muncul dan digadang-gadang menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur pada 2024 mendatang, Syarif Mbuinga tetap tak tergoyahkan sebagai tokoh kebanggaan masyarakat di wilayah barat Gorontalo” ungkap salah seorang tokoh Pohuwato dalam suatu kesempatan.

Jika komposisi politik ini tetap bertahan hingga 2024, maka peluang dan bargaining politik Syarif Mbuinga di perhelatan Pilgub sangatlah kuat dan meyakinkan.

Salah satunya dapat dilihat dari jumlah pemilih di kawasan barat Gorontalo, yakni Boalemo dan Pohuwato yang mendekati 40 persen dari total pemilih di daerah ini.

Salah satu instrumen politik yang menjadi rujukan adalah, jika di kawasan Timur, Utara dan Selatan Gorontalo banyak figur yang bersaing ketat, maka di kawasan Barat Gorontalo hanya tertuju pada satu figur, yakni Syarif Mbuinga. Artinya ditinjau dari aspek keterwakilan kawasan, pendukung dan simpatisan Syarif Mbuinga lebih solid dan terukur.

Soliditas dan fanatisme primordial dalam politik adalah hal yang lumrah yang bahkan berlaku dalam tataran politik nasional dan global.

Dalam konteks ini, siapapun tokoh yang muncul dan coba dimunculkan di wilayah barat Gorontalo untuk menyaingi atau mengganjal langkah Syarif Mbuinga sebagai representasi tokoh di kawasan barat menuju ke puncak Botu, rasa-rasanya sulit terjadi.

Performance politik Syarif Mbuinga di tataran masyarakat yang ada di kawasan Barat Gorontalo terbilang tangguh sulit untuk disaingi oleh tokoh manapun yang muncul dari kawasan ini.

Jika saja masa jabatan Bupati tidak dibatasi 2 periode saja, dapat dipastikan Syarif Mbuinga hari ini masih tetap Bupati.

Meski demikian, dalam kerangka menuju Pilgub 2024 mendatang, ketokohan Syarif Mbuinga masih “terjeda” yang bisa saja dapat dimaknai sebagai momentum untuk mengkonsolidasikan kekuatan politiknya, tidak hanya di kawasan barat Gorontalo, tapi juga di kawasan lainnya.

Apa yang Akan Terjadi Jika Syarif tak Dicalonkan Partainya?

Tentu ini adalah hal yang sensitif untuk dibicarakan. Sebab dikalangan masyarakat dan tokoh-tokoh politik banyak berasumsi bahwa Ketua DPD I Partai Golkar lebih mempersiapkan Ida Syaidah untuk maju menggantikan posisinya sebagai Gubernur Gorontalo.

Memang dalam politik terdapat ungkapan yang mengatakan, bahwa “setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya”.

Namun dalam konteks Pilgub dan dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, boleh disebut masih “masanya” Syarif Mbuinga. Sulit rasanya dalam beberapa tahun ke depan akan muncul tokoh yang minimal sejajar dengan popularitas dan performancenya sama dengan Syarif Mbuinga.

Hal itu yang membuat Sang Anak Petani ini memiliki penglihatan khusus dari berbagai pimpinan Partai yang ada di Gorontalo, dimana mereka menilai bahwa Syarif Mbuinga tidak sekedar representasi tokoh politik dari barat Gorontalo, tapi telah dicatat oleh sejarah sebagai figur yang paling populer dan merakyat di kawasan barat Gorontalo.

Namun menurut banyak orang, saat ini telah banyak calon kandidat Gubernur Gorontalo telah bertemu dan bahkan meminang Syarif Mbuinga untuk menjadi wakil mereka di kontestasi Pemilukada yang akan dilaksanakan tahun 2024 mendatang.

Tak banyak pula orang sering mengatakan bahwa ada sebuah potensi yang sangat besar dimana Syarif Mbuinga tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan rekomendasi Partai Golkar dikarenakan Rusli Habibie telah memilih Calon yang akan dicalonkan.

Namun jika hal itu terjadi, dimana Syarif harus terpaksa meninggalkan Partai Golkar pada kontestasi Pemilukada Tahun 2024 mendatang, maka pasti ada sebuah pemberlakuan atau sebuah penghianatan yang dilakukan hingga menyebabkan Syarif harus hengkang dan memilih Partai baru sebagai kendaraannya untuk maju sebagai Calon Gubernur Gorontalo.

” Saya Bukan Tipikal Penghianat Partai ” adalah sebuah kalimat yang selalu disebut oleh Syarif dihadapan semua orang, sehingga Partai Golkar pun tak perlu takut kehilangan sosok kader yang dimana loyalitasnya tidak diragukan lagi.

Akan Tetapi, mungkinkah Partai Golkar akan mempertahankan Syarif Mbuinga atau lebih memilih keputusan Sang Ketua DPD I untuk mendukung Ida Syaidah dalam Kontestasi Pemilukada serentak 2024 mendatang?.

Penulis : Jhojo Rumampuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya. Example 300x300
Example 120x600