Faktanews.com, Pohuwato – Anggota Legislatif DPRD Pohuwato, Otan Mamu merespon program pemerintah terkait dengan satu desa satu hafidz. Menurutnya, Pemerintah Daerah harus bisa memilah mana calon hafiz dan hafizah yang benar-benar fokus dalam hafalan dan mana calon yang fokus dengan disiplin ilmu lainnya.
Hal ini ia tekankan saat rapat finalisasi ranperda RPJMD tahun 2021-2026 yang digelar di ruang rapat DPRD Pohuwato dan di ikuti dinas terkait, Senin (9/8/2021).
“Kita ingin menyampaikan kepada dinas terkait bahwa ketika itu masalah beasiswa, tolong ini yang penghafal Al-Qur’an diberikan khusus mereka,” kata Otan.
Jadi jangan di campur adukkan supaya fokus begitu, jadi mereka tidak menjalankan pendidikan yang lain kecuali hanyalah fokus pada menghafal Al-Qur’an,” tambahnya.
Ia pun mengaku sangat mendukung program satu desa satu hafiz tersebut. Untuk itu, ia tidak ingin nantinya beasiswa yang harusnya di berikan kepada orang yang benar-benar menerima menjadi tidak tepat sasaran.
“Penghafal Al-Qur’an itu, yang menjadi program Bupati itu diberikan beasiswa itu memang mereka fokus menghafal Al-Qur’an. Jadikan biasanya dikasih beasiswa itu campur dengan formal, kita maunya tidak begitu,” pintanya.
Dengan begitu kata dia, apa yang diharapkan oleh pemerintah daerah terhadap program tersebut dapat terealisasi dengan baik.
“Jadi supaya betul-betul apa yang diharapkan, diprogramkan oleh pemerintah beberapa tahun akan datang itu bisa ada tolak ukurnya. Jadi betul-betul (terealisasi program) itu, penghafal Al-Qur’an ada di setiap desa,” harapnya.
Penulis: Surdin