Faktanews.com, Boalemo – Kemendagri RI telah merilis hasil penilaian Indeks Inovatif Daerah tahun 2020. Pada penilaian tersebut, Kabupaten Boalemo masuk dalam kategori Kurang Inovatif bersama 55 kabupaten lainya.
Hal ini pun dibenarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Boalemo, melalui Sekretaris Bappeda, Andres Adji. Dalam pernyataan tertulis, dirinya membenarkan penilaian tersebut. Meski demikian, Andres menegaskan bahwa hal tersebut tak termasuk pada penilaian kinerja pemerintah.
“Kami mengakui penilaian Indeks Inovatif Daerah tersebut. Namun, bukan berarti pemerintah daerah memiliki kinerja rendah, hal ini merupakan dua hal yang berbeda. Untuk kinerja sendiri pemda Boalemo telah terlihat dalam peningkatan penilaian SAKIP dari predikat nilai CC menjadi B begitu juga dangan pengelolaan keuangan daerah pemda Boalemo dalam kurun waktu 4 tahun terakhir telah meraih 4 kali predikat WTP,” kata Andres.
Tak hanya itu, lanjut Andres, Pemda Boalemo pun berhasil meraih penghargaan treasury award, dan kinerja dalam pengendalian inflasi daerah, pemda Boalemo telah dinobatkan sebagai daerah terbaik 1 se-Sulawesi pada tahun 2020.
“Dan untuk LPPD masih menunggu hasil penilaian di tahun ini, dan untuk kinerja pemda lainnya yang telah mendapatkan pengarhargaan sudah pernah dipublish melalui media, sehingga jika daerah dikategorikan kurang inovatif bukan berarti daerah itu tidak berkinerja,”tegasnya.
Dijelaskan Andres, bahwa untuk penilaian indeks inovasi daerah yang dilakukan dan dilaksanakan oleh Kemendagri berdasarkan laporan inovasi yang diinput melalui sistem yang dibuat oleh Kemendagri.
“Dan dalam hal ini, kabupaten Boalemo belum melaporkannya,” jelasnya.
Namun, sambung Andres, hal tersebut bukan berarti Kabupaten Boalemo tidak memiliki inovasi. Ada banyak inovasi yang dibuat oleh Pemda Kabupaten Boalemo.
“BMW, Gerakan Masyarakat dan ASN Beramal di Bumi Damai Bertasbih, GERBANG SAKINAH dan GRADASI oleh Dikes, BOALEMO MOPOMULO oleh Dinas Pangan, SIKELE oleh Dinas DKP, GERPADA dari Diskumperindag, LOTOLO LOMOTU dari Dukcapil dan beberapa inovasi yang dibuat oleh OPD lainnya,” urai Andres.
“Jadi ada banyak inovasi yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten Boalemo, hanya saja, ada beberapa faktor pendukung yang menjadi kriteria penilaian yang belum terpenuhi sehingga kami belum melaporkanya,” sambungnya.
Terakhir, Andres mengatakan bahwa dari awal tahun 2021 ini Plt. Bupati Boalemo, selalu menggenjot agar setiap OPD bisa melahirkan inovasi-inovasi baru, dan harus memenuhi standar penilaian oleh Kemendagri.
“Menyikapi hal tersebut, BAPPPEDA kabupate Boalemo telah berinisiatif memberikan penguatan kepada OPD-OPD melalui workshop kelitbangan yang di dalamnya membahas tentang kriteria-kriteria yang menjadi penilaian inovasi oleh kemendagri. Dan tahun ini, Kabupaten Boalemo baru melaporkan 1 inovasi OPD yang akan dinilai oleh kemendagri, dan insha Allah akan disusul dengan inovasi-inovasi dari opd lain yang sementara proses perampungan faktor2 pendukung penilaian,” tukasnya. (***)