Faktanews.com – Pohuwato. Terkait dengan perusakan fasilitas di gedung DPRD Pohuwato yang hingga saat ini terkesan hanya di diamkan begitu saja oleh pihak DPRD membuat Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintahan dan Keadilan (LP-KPK), Kabupaten Pohuwato angkat suara.
Ketua LP-KPK, Yanto Samarang menilai, tidak adanya sikap dari DPRD Pohuwato hingga saat ini membuat masyarakat menjadi curiga dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di DPRD Pohuwato.
“Yah saya pikir dengan belum adanya kejelasan terkait peristiwa (perusakan fasilitas di gedung DPRD Pohuwato) kemarin yang pasti itu membuat masyarakat menjadi curiga, apa yang terjadi sebenarnya. Yah pasti itu, masyarakat pasti bertanya-tanya,” katanya saat dihubungi Faktanews, Jumat (21/5/2021).
Yanto khawatir, jangan sampai ada hal besar yang coba disembunyikan oleh pihak DPRD di balik peristiwa kemarin. Untuk itu ia meminta kepada Ketua DPRD Pohuwato untuk terbuka kepada publik terkait persoalan tersebut, agar tidak menimbulkan pertanyaan di masyarakat.
“Jangan sampai ada yang coba disembunyikan DPRD dari kejadian itu, sehingga saat ini kan mereka (DPRD) terkesan coba menutupi dengan tidak adanya lagi pemberitaan soal kejelasan kejadian itu. Padahal masyarakat menunggu informasi yang sebenarnya,” jelasnya
Ia menambahkan, “Apabila pihak kepolisian menunggu laporan baru kemudian melakukan penyelidikan, maka LP-KPK akan melaporkan kejadian tersebut, agar ada kepastian terkait peristiwa itu,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan DPRD Pohuwato, Mahyudin Ahmad saat di hubungi Fakta News menyampaikan, dirinya masih menunggu hasil rapat pimpinan.
“Kemarin kan setelah saya konferensi pers dengan teman-teman, saya (masih) menunggu rapat pimpinan, kan waktu itu pak ketua sampaikan bahwa kita rapat pimpinan dulu,” ungkapnya.
Namun, hingga saat kata dia, rapat pimpinan tersebut belum juga di gelar, ia menduga hal itu tertunda karena masih dalam suasana kesibukan lebaran.
“Beliau-beliau masih sibuk kayaknya. Tetap kita tunggu rapat dulu deh,” tandasnya.
Sementara itu, ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, saat di hubungi Faktanews via telfon enggan merespon.
Untuk diketahui, sampai saat ini garis polisi yang di pasang di tempat kejadian yaitu di gedung DPRD Pohuwato belum juga di lepas. Berdasarkan pernyataan pihak kepolisian sebelumnya, garis polisi tersebut tidak akan dilepaskan hingga pihak kepolisian menerima laporan atas kejadian tersebut.