Faktanews.com – Maluku Tengah, Ketua Dewan Pastoral Paroki St Yohanes Penginjil Masohi (DPP), Andreas Intan. Secara tegas mengatakan bahwa, dimasa Pandemi Virus Corona-19, kebutuhan akan pendidikan bagi anak peserta didik tidak bisa diabaikan. Sebaliknya penyelenggara dan penggerak pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menggerakkan pendidikan.
“Bapak dan ibu guru sebagai penggerak pendidikan dan lembaga sebagai penyelenggara dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan metode pembelajaran. Ini dimaksudkan agar pendidikan tidak vakum namun menumbuh semangat peserta didik dalam belajar yang salah satunya pendidikan melalui pembelajaran daring,” Tegas Andreas dalam sambutannya saat membuka kegiatan pelatihan pembelajaran sistem daring bagi guru dilingkungan Pendidikan Yos Soedarso Masohi Yayasan Santa Teresia, Selasa, (3/11/20), berlangsung di Aula SMA Yos Soedarso Masohi.
Dikatakannya, pendidikan merupakan bentuk usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran. dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
“Namun dalam situasi pandemi Covid-19, proses berlayar mengajar secara tatap muka belum dapat dilaksanakan, sehingga pembelajaran sistem dering adalah pilihannya,” ujarnya.
Guna mewujudkan hal tersebut, menurut Andre. Penggunaan teknologi menjadi salah satu jalan yang dapat ditempuh. Akan tetapi tidak kita pungkiri bahwa pengetahuan dan ketrampilan pendidik tentang penggunaan teknologi tidak sama antara satu dengan yang lain. Sehingga perbedaan pengetahuan dan ketrampilan ini menjadi suatu kendala yang harus kita atasi bersama.
“Karena itu sebagai bentuk kerjasama, Dewan Pastoral Paroki St Yohanes Penginjil Masohi melalui seksi pendidikan, dengan sekolah-sekolah Yayasan Katolik mengadakan Pelatihan Pembelajaran Sistem Daring. Pembelajaran sistem daring, hanyalah merupakan salah satu cara pembelajaran tanpa tatap muka dan masih banyak lagi sistem-slstem pembelajaran yang lain, ” ucapnya.
Sebagai Ketua DPP, dirinya berterimakasih kepada seluruh Kepala Sekolah dilingkup Yayasan Katolik, dari SD, SMP dan SMA Yos Soedarso yang sudah mengijinkan para pendidiknya untuk mengikuti pelatihan ini.
“Walaupun kegiatan pelatihan ini hanya berlangsung satu hari, kami mengharapkan agar peserta dapat mengikuti dengan seksama. Agat pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi Bapak dan Ibu Guru dalam menjalankan tugas yang mulia dalam mencerdaskan anak bangsa di daerah ini,” harapnya. (Fn/Uc)
