Faktanews.com, Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo terus mendorong peningkatan kepatuhan pajak demi mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada Senin malam, 30 Juni 2025, Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea menggelar silaturahmi dengan para pelaku usaha—pemilik hotel, restoran, tempat hiburan, dan pengelola parkir—di Aula Rumah Dinas Wali Kota (Banthayo lo Yiladiya).
Pertemuan ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi Peraturan Wali Kota No. 31 Tahun 2024 tentang tata cara pemungutan pajak dan retribusi daerah.
Wali Kota Adhan menyatakan empati terhadap tantangan ekonomi yang dihadapi para pelaku usaha. Namun, ia menegaskan pentingnya peran wajib pajak dalam mendukung pembangunan kota.
“Saya memahami situasi sulit saat ini, terutama bagi para pengusaha. Tapi pembangunan daerah tak bisa berjalan tanpa dukungan pajak dari masyarakat,” ujarnya.
Kepala Badan Keuangan Kota Gorontalo, Nuryanto, turut memaparkan data kepatuhan pajak dari peserta yang hadir:
62 wajib pajak hotel
322 restoran/rumah makan
42 tempat hiburan
32 pengelola parkir
Dari data tersebut, ditemukan 23 usaha yang belum pernah menyetorkan pajak sejak berdiri, terdiri dari 19 restoran dan 4 tempat hiburan. Selain itu, terdapat tunggakan sebesar Rp369 juta dari 16 wajib pajak (13 restoran dan 3 hotel).
“Ini menjadi perhatian serius. Kami akan tindak lanjuti dengan penagihan lebih intensif, sesuai instruksi Wali Kota,” tegas Nuryanto.
Ia juga menyoroti sektor pajak yang belum optimal, seperti sarang burung walet, pajak galian C (mineral logam dan non-logam), serta pajak parkir yang belum dikenakan terhadap layanan parkir gratis.
Pemerintah Kota berharap kesadaran dan kepatuhan para pelaku usaha semakin meningkat demi keberlangsungan pembangunan.
“Setiap rupiah pajak yang Anda bayarkan berdampak langsung pada pembangunan dan kesejahteraan warga Gorontalo,” pungkasnya.
