Faktanews.com, Gorontalo — Pemerintah Kota Gorontalo melalui Badan Keuangan kembali menyoroti kepatuhan pajak pelaku usaha, kali ini terhadap PT Fast Food Indonesia Tbk, pengelola gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) di Kota Gorontalo. Perusahaan tersebut diketahui menunggak kewajiban pajak daerah dengan total nilai yang cukup signifikan.
Kepala Sub Bidang Penagihan Badan Keuangan Kota Gorontalo, Badarudin Djakaria, menyebutkan bahwa tunggakan pajak restoran dari KFC tercatat selama tiga bulan, yakni Maret hingga Mei 2025.
“Setiap bulan sekitar Rp99 juta, sehingga totalnya mencapai Rp297 juta. Itu belum termasuk denda,” ungkap Badarudin saat melakukan peninjauan ke lokasi gerai, Kamis (19/6).
Selain pajak restoran, KFC Gorontalo juga belum melunasi pajak reklame tahun 2024 sesuai dengan lima Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), dengan nilai mencapai Rp18 juta.
Meski demikian, pendekatan persuasif masih menjadi langkah utama Pemerintah Kota. Pihak KFC disebut telah merespons dengan mengajukan permintaan kode Virtual Account (VA) guna melunasi kewajiban pajak mereka.
“Sudah ada permintaan VA dari pihak KFC untuk pelunasan pajak restoran dan reklame. Kita harap pembayaran dapat segera diselesaikan, maksimal hari Senin,” ujar Badarudin.
Penertiban pajak restoran dan reklame ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Gorontalo dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dana dari sektor pajak ini menjadi sumber penting untuk membiayai infrastruktur dan pelayanan publik.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen KFC Gorontalo belum memberikan keterangan resmi meskipun telah dihubungi oleh media.
Pemerintah Kota Gorontalo kembali mengimbau seluruh wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya secara tertib dan tepat waktu. Kepatuhan membayar pajak bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Gorontalo.
Bayar pajak tepat waktu, bantu wujudkan Kota Gorontalo yang lebih tertib, maju, dan berdaya saing.
