Faktanews.com, Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo bergerak cepat menanggapi ambruknya Jembatan Wonosari di Kabupaten Boalemo.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, telah menginstruksikan Dinas PUPR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo untuk segera turun langsung ke lokasi kejadian, pada Sabtu (12/4/2025).
Tim Kedaruratan dari BPBD dan Bidang Bina Marga Dinas PUPR telah melakukan peninjauan langsung di lokasi untuk melakukan penanganan awal dan melakukan asesmen kerusakan.
Kepala BPBD Provinsi Gorontalo, Bambang Tri Handoko, mengungkapkan bahwa Jembatan Wonosari yang terputus tersebut sebenarnya telah masuk dalam daftar usulan Pemerintah Kabupaten Boalemo ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Usulan tersebut akan diperkuat oleh Gubernur Gorontalo langsung ke BNPB dalam waktu dekat, agar dapat menjadi prioritas dalam usulan penanganan bencana di tingkat provinsi,” ujar Bambang.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Gorontalo, Aries Ardianto, menambahkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan langkah darurat untuk menjawab kebutuhan mendesak warga, khususnya terkait mobilitas dan akses transportasi.
“Sambil menunggu persetujuan pembangunan jembatan dari BNPB, kami bersama Pemerintah Kabupaten Boalemo sedang menghitung kemungkinan penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT),” jelas Aries.
Ia menyebutkan bahwa perhitungan tersebut mencakup kesiapan administrasi hingga teknis pelaksanaan, dengan target pengerjaan jembatan sementara atau pengganti dimulai pada awal Mei 2025.
Pemerintah daerah berharap, dengan langkah cepat dan koordinasi lintas instansi ini, aktivitas masyarakat yang terdampak dapat segera pulih dan akses antarwilayah bisa kembali normal dalam waktu dekat.