Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Tajuk

Saatnya Pemda Gorontalo Beralih ke Bank Syariah

×

Saatnya Pemda Gorontalo Beralih ke Bank Syariah

Sebarkan artikel ini
Oleh: Asral Kelvin Sahrain (Ekonom & Akademisi IAIN Gorontalo)

Gorontalo memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pertanian, serta industri berbasis komunitas. Namun, potensi itu seringkali terbentur pada satu masalah klasik: akses terhadap pembiayaan yang adil, terjangkau, dan sesuai dengan nilai-nilai lokal. Di sinilah peran bank syariah menjadi sangat relevan.

Dalam beberapa tahun terakhir, bank syariah tidak hanya berkembang pesat secara nasional, tapi juga mulai menunjukkan eksistensinya secara nyata di daerah-daerah, termasuk Gorontalo. Kehadiran lembaga seperti Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) adalah bukti bahwa layanan keuangan berbasis syariah bukan lagi alternatif, tapi kebutuhan.

Maka, usulan agar Pemerintah Daerah Gorontalo mulai mengalihkan pengelolaan keuangannya ke bank syariah bukanlah sesuatu yang mengada-ada. Justru ini adalah langkah strategis dan progresif.

Mengapa Bank Syariah?

Bank syariah beroperasi tanpa bunga (riba), mengedepankan prinsip keadilan, serta mengusung skema bagi hasil yang lebih etis. Dalam praktiknya, bank syariah tidak sekadar menyalurkan pinjaman, melainkan menjadi mitra pembangunan. Skema seperti mudharabah (bagi hasil), murabahah (jual beli), atau istishna (pembiayaan proyek) menjadikan hubungan antara bank dan nasabah bersifat produktif dan kolaboratif.

Ini sangat cocok diterapkan di Gorontalo, di mana masih banyak pelaku usaha kecil dan keluarga prasejahtera yang membutuhkan dukungan pembiayaan, tapi belum tentu cocok dengan sistem bank konvensional yang rumit dan penuh beban bunga.

Langkah Nyata Pemda

Pemda Gorontalo bisa memulai dengan mengalihkan sebagian kas daerah ke bank syariah. Selanjutnya, program-program bantuan usaha mikro, pembiayaan UMKM, hingga pembiayaan berbasis dana sosial seperti zakat, infak, dan wakaf bisa dikelola melalui lembaga keuangan syariah. Ini akan memperkuat ekosistem ekonomi lokal yang inklusif, transparan, dan sesuai dengan nilai masyarakat Gorontalo yang religius.

Lebih jauh lagi, penguatan ekonomi syariah daerah akan memberikan contoh nyata bahwa keuangan berbasis nilai moral dan sosial bisa berjalan berdampingan dengan efisiensi dan pertumbuhan.

Bukan Sekadar Pilihan Ideologis

Menggunakan bank syariah bukan hanya soal keyakinan, tapi juga soal keadilan ekonomi. Dalam banyak kasus, sistem perbankan syariah terbukti lebih tahan terhadap krisis karena menghindari spekulasi dan transaksi yang tidak memiliki underlying asset. Prinsip kehati-hatian dan transparansi membuatnya lebih sehat dalam jangka panjang.

Dengan demikian, beralih ke bank syariah adalah pilihan rasional, strategis, dan berpihak kepada kepentingan rakyat.

Menjadi Teladan bagi Daerah Lain

Jika Gorontalo berani mengambil langkah ini lebih dulu, bukan tidak mungkin daerah ini akan menjadi pionir ekonomi syariah di kawasan timur Indonesia. Ini bisa menjadi keunggulan tersendiri, baik dalam menarik investasi halal, maupun dalam membangun ekosistem sosial yang berdaya dan berkelanjutan.

Mari kita dorong Pemda untuk tidak hanya mengelola keuangan secara efisien, tapi juga secara etis. Sudah saatnya Gorontalo menjadi contoh baik, bukan hanya dalam hal pembangunan fisik, tapi juga dalam pilihan sistem ekonomi yang adil dan berlandaskan nilai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Example 300x300
Example 120x600