Faktanews.com – Gorontalo. Sebagai masyarakat Gorontalo sekaligus Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Limonu Hippy menyatakan sikap mendukung penuh langkah tegas Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, bersama seluruh Bupati se-Provinsi Gorontalo untuk mencabut saham dari Bank SulutGo dan mendirikan Bank Gorontalo.
Limonu mengatakan bahwa pernyataan sikap ini bukan emosional. Tapi jawaban atas perlakuan tidak adil dan memalukan yang diterima oleh para pemegang saham dari Gorontalo dalam RUPS terakhir Bank SulutGo. Tidak ada satu pun perwakilan dari Gorontalo yang terakomodir baik di posisi direksi maupun komisaris. Ini sangat keterlaluan.
” Padahal, kita semua tahu bahwa pemegang saham Bank SulutGo dari Gorontalo mencakup enam kabupaten/kota dan satu pemerintah provinsi. Jumlah yang seharusnya cukup kuat untuk menjadi dasar representasi dalam struktur manajemen bank. Tapi kenyataannya? Suara Gorontalo diabaikan begitu saja.” Terang Limonu
Limonu mengatakan bahwa seharusnya Provinsi Gorontalo yang terdiri dari 6 Kabupaten/Kota wajib memberikan nama-nama untuk diusulkan.
“Bagi saya, siapa pun yang diutus oleh kepala daerah atau pemerintah provinsi untuk duduk di posisi strategis tersebut, tidak masalah. Asalkan itu adalah putra atau putri Gorontalo yang memiliki kompetensi, dan mewakili kepentingan daerah ini.” Tegas Limonu
Ketika tidak satu pun utusan Gorontalo diberi tempat, maka ini bukan hanya pengingkaran atas kontribusi finansial para pemegang saham dari Gorontalo, tetapi pelecehan terhadap harga diri daerah ini.
“Seolah-olah tidak ada satu pun anak daerah yang mumpuni untuk mengisi jabatan penting dalam bank yang mereka ikut bangun dan modali.” Jelas Limonu
Sehingga, Limonu menegaskan bahwa persoalan yang terjadi saat ini bukan persoalan Bank saja. Ada alasan lain hingga dirinya meminta Provinsi Gorontalo untuk menjaga harga diri dari sikap Bank Sulut saat ini.
“Atas dasar itu, saya sangat setuju dan mendukung penuh rencana mendirikan Bank Gorontalo. Ini bukan hanya soal bank, tapi soal kemandirian ekonomi, kedaulatan daerah, dan kehormatan sebagai masyarakat Gorontalo.” Ungkap Limonu seraya menambahkan
Jika Gorontalo pernah berani berpisah dari Provinsi Sulawesi Utara demi harga diri, maka mendirikan bank sendiri adalah langkah kecil yang sangat mungkin dilakukan.
” Bank Sulut tanpa Gorontalo bukan lagi Bank SulutGo. Sudah waktunya kita punya Bank Gorontalo. Untuk rakyat, oleh rakyat, dan milik rakyat Gorontalo.” Tutup Limonu