Pilkada Pohuwato 2024 menjadi medan yang penuh ketidakpastian bagi Partai Golkar. Dengan belum adanya pernyataan sikap yang jelas mengenai calon yang akan diusung, partai yang selama ini menjadi salah satu kekuatan politik utama di Bumi Panua, tampak berada di persimpangan jalan.
Pertanyaan yang muncul adalah: Apakah Partai Golkar akan berhasil menemukan jalur bypass menuju kemenangan, atau justru terjebak di persimpangan jalan ?
Situasi ini semakin kompleks dengan posisi Nasir Giasi, Ketua DPD II Partai Golkar Pohuwato, yang hingga saat ini belum mampu memberikan kepastian atau menggerakkan partai menuju arah yang jelas.
Kegagalan untuk segera menetapkan calon dari internal partai menimbulkan tanda tanya besar: apakah ini mencerminkan lemahnya kepemimpinan, atau ada dinamika internal yang lebih dalam yang menghambat pengambilan keputusan?
Golkar sebagai partai besar seharusnya memiliki kader-kader yang siap untuk bertarung dalam setiap kontestasi politik, termasuk Pilkada.
Ketidakmampuan Golkar untuk segera mengusung kadernya sendiri bisa dilihat sebagai indikasi adanya krisis kepercayaan atau ketidakmampuan partai untuk mengonsolidasikan kekuatan di internalnya.
Jika terus berlarut, ini bisa menjadi sinyal bahwa Golkar sedang menghadapi risiko besar, bukan hanya dalam Pilkada Pohuwato, tetapi juga dalam mempertahankan posisinya di kancah politik daerah.
Namun, di balik ini semua, ada peluang bagi Golkar untuk bangkit jika mampu segera menetapkan arah dan strategi yang jelas. Kepemimpinan yang tegas dan pengambilan keputusan yang cepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi kebingungan yang ada saat ini.
Nasir Giasi, sebagai ketua, harus mampu menunjukkan kepemimpinannya dan memastikan Golkar tidak kehilangan momentum.
Jika Golkar gagal mengambil langkah yang tepat, bukan tidak mungkin partai ini akan terjebak dalam persimpangan jalan buntu, di mana pilihan yang tersedia hanya membawa pada kekalahan atau bahkan hilangnya pengaruh di daerah yang selama ini menjadi salah satu basis kekuatannya.
Sebaliknya, dengan strategi yang tepat, Golkar bisa saja menemukan jalan bypass yang membawa mereka pada kemenangan. Tetapi untuk itu, keputusan harus diambil, dan harus diambil sekarang.