Oleh : Jhojo Rumampuk
Kasus adanya dugaan 20 unit alat berat yang beroperasi di aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Desa Balayo memunculkan pertanyaan besar tentang efektivitas penegakan hukum di wilayah ini.
Sementara Polsek Patilanggio hanya melakukan restorasi lingkungan, hingga ada keraguan apakah langkah ini cukup untuk menangani masalah yang begitu serius.
Penegakan hukum adalah langkah pertama dan paling penting dalam menangani aktivitas ilegal seperti PETI. Menyita dan menghentikan operasi alat berat, serta menangkap pelaku utama, adalah tindakan yang harus diambil untuk menghentikan aktivitas ilegal tersebut.
Upaya Jajaran Kepolisian Sektor (Polres) Pohuwato yang berkolaborasi dengan masyarakat melakukan upaya restorasi lingkungan di kawasan bekas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Desa Balayo patut diapresiasi.
Konsep restorasi lingkungan memang penting untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Namun, ini seharusnya menjadi langkah lanjutan setelah tindakan hukum diambil. Tanpa penegakan hukum yang tegas, upaya restorasi akan sia-sia karena aktivitas ilegal bisa terus berlanjut.
Aktivitas PETI dengan alat berat menyebabkan kerusakan ekosistem yang signifikan. Tanah longsor, pencemaran air, dan hilangnya biodiversitas adalah beberapa dampak negatif yang sulit diperbaiki hanya dengan restorasi.
PETI sering menyebabkan konflik sosial dan merugikan ekonomi lokal yang legal. Komunitas yang bergantung pada pertanian atau sumber daya alam lainnya bisa terdampak negatif oleh aktivitas penambangan ilegal ini.
Sementara itu, Polsek Patilanggio yang memiliki kewajiban untuk menegakkan hukum di wilayahnya semakin tidak masuk akal. Dimana PETI yang beroperasi tidak jauh dari pertigaan jalan masuk Lapas Kelas IIB Pohuwato ini seakan nampak kasat mata dari pandangan Kapolsek Patilanggio dan bawahannya.
Akan tetapi, Kapolsek tidak pernah mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas ilegal dan memastikan bahwa pelaku kejahatan dihukum sesuai dengan undang-undang.
Aparat penegak hukum harus melindungi warga dari dampak negatif aktivitas ilegal. Dengan membiarkan PETI beroperasi, mereka gagal dalam tugas ini, membiarkan masyarakat terpapar pada risiko lingkungan dan konflik sosial.
Seberapa Besar Efektivitas Restorasi Tanpa Penegakan Hukum ?
Restorasi lingkungan memerlukan sumber daya yang besar dan waktu yang panjang. Tanpa menghentikan aktivitas ilegal, upaya restorasi hanya akan menjadi tambal sulam yang tidak efektif.
Pendekatan yang holistik, yang mencakup penegakan hukum dan restorasi, adalah yang paling efektif. Dengan memastikan bahwa pelaku PETI dihukum dan kerusakan lingkungan diperbaiki, dampak negatif bisa diminimalkan.
Apa yang Harus Dilakukan Polsek Patilanggio?
Polsek Patilanggio harus mengambil tindakan tegas terhadap operator alat berat dan pelaku utama PETI. Penyitaan alat berat dan penangkapan pelaku harus menjadi prioritas.
Bekerjasama dengan dinas lingkungan hidup dan organisasi non-pemerintah bisa meningkatkan efektivitas restorasi lingkungan. Pendekatan kolaboratif ini bisa memastikan bahwa tindakan yang diambil komprehensif dan berkelanjutan.
Masyarakat harus diberikan informasi yang transparan tentang langkah-langkah yang diambil untuk menangani PETI. Akuntabilitas aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas mereka adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik.
Polsek Patilanggio harus menyadari bahwa restorasi lingkungan saja tidak cukup untuk menangani masalah PETI di Balayo. Penegakan hukum yang tegas terhadap aktivitas ilegal adalah langkah pertama yang harus diambil.
Restorasi lingkungan harus menjadi langkah pendukung yang dilakukan setelah tindakan hukum yang efektif. Dengan pendekatan yang holistik, melibatkan penegakan hukum dan restorasi lingkungan, dampak negatif PETI bisa diminimalkan, dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum bisa dipulihkan.