Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Ekonomi & BisnisHukum & Kriminal

Soal PEN Kota Gorontalo, Marten Taha Salahkan Kontraktor

×

Soal PEN Kota Gorontalo, Marten Taha Salahkan Kontraktor

Sebarkan artikel ini

Faktanews.comKota Gorontalo. “Pihak ketiga tidak punya uang” adalah ungkapan yang spontanitas diucapkan oleh Marten Taha saat diwawancarai oleh sejumlah awak media usai peaksanaan Paripurna penyampaian LKPJ Tahun 2023 pada Jumat, 8/03.

Marten Taha Menyampaikan Pemeriksaan BPK Tahun 2023, Kekurangan Volume tersebut dikarenakan pekerjaan belum selesai artinya Volume itu Bisa dipenuhi dan Pekerjannya tidak dilakukan pembayaran lagi.

” Dan sesuai hasil evaluasi yang dilakukan oleh Dinas PUPR pada Bulan Februari kemarin itu sudah memenuhi jumlah yang ditargetkan untuk Volume Pekerjaan yang Artinya Pekerjaannya harus diselesaikan tetapi Terminnya tidak dibayarkan lagi Tapi sekarang, untuk sampai pekerjaan selesai dia masih punya presentase termin untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.” ungkap Marten

Walikota Marten Taha Juga mengatakan bahwa pada akhir Maret sesuai dengan batas Waktu yang diberikan belum selesai, Konsekuensinya APBD Kota Gorontalo Harus Dikeluarkan Karena Seluruh Dana Yang berasal dari PEN akan Di Tarik.

” Sekarang pun, Kami Membayarkan Itu Kepada Kontraktor itu Tidak mudah. Harus Melaporkan Kepada PT. SMI, kalau itu tidak bisa Kita Penuhi maka konsekuensinya adalah APBD Kita , Maka dari saya Meminta Harus Bulan Ini rangkum seluruhnya. Kalau tinggal Finishing Saya kira kita bisa selesaikan.” Jelas Marten

Walikota Gorontalo pun menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan PT. SMI dan meminta waktu kembali untuk pekerjaan Jalan Nani Wartabone (Eks. Jln. Panjaitan) dan Kawasan Pusat Perdagangan.

” Dua proyek tersebut akan diselesaikan, kalau memang tidak sampai selesai, saya juga sudah melakukan meeting Via Zoom dengan Pihak SMI dan meminta Kelonggaran selama 1 Bulan Khusus Untuk Kawasan tersebut. Kalau SMI Setuju dengan Hal tersebut maka akan dirampung semua.” 

Marten Taha pun menyebutkan bahwa pihak ketiga tidak memiliki modal yang cukup untuk mengerjakan 2 proyek yang notabenenya menggunakan pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Pihak Ketiga Tida ada uang, itu saja depe kunci. Saya sudah bilang kenapa panjaitan itu putus kontrak, karna tida ada uang pihsk ketiga. Dia kurang memiliki likuiditas. Kalau dia ada uang cepat selesai.” Terangnya

Saat disinggung terkait Dugaan Gratifikasi kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH), Marten Taha mengatakan bahwa dirinya tidak tahu dan tidak mau terlalu terlibat akan persoalan tersebut..

“Oh, itu Saya tidak tahu. Gratifikasi kepada siapa ? Saya juga tidak kenal orangnya. Bahkan saya yang tidak setuju dengan Kontraktor-kontraktor yang dipilih oleh Penyelenggara Tender. Tapi karena saya menjaga diri jangan sampai saya intervensi memenangkan pihak lain. Saya bilang silahkan  sesuai dengan aturan.” Tegas Marten seraya menambahkan

Bahwa dirinya sudah memperingati pihak penyelenggaran namun tidak diindahkan, hingga persoalan ini berlarut-larut.

” Ini terjadi karena Tidak Mau Mendengarkan Perintah Pimpinan. Saya sudah bilang, saya akan bertanggung jawab. Cuma pada saat itu mereka bilang serahkan sama pak wali. Jadi kalau terjadi apa-apa ya pak wali. Jadi dianggap saya nanti menunjuk kontraktor lain dianggap intervensi. Jadi saya tidak mau.” Tutup Marten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Example 300x300
Example 120x600