Faktanews.com – Kota Gorantalo. Terkait persoalan dugaan korupsi dana PEN yang saat ini ditangani pihak Polda Gorontalo mendapat tanggapan dari Ketua Komisi B DPRD Kota Gorontalo.
Kepada sejumlah awak media, Hi. Alwi Podungge meminta agar pihak Polda Gorontalo dapat mengusut tuntas dan memberikan transparansi kepada masyarakat secara umum.
” Siapa pun yang terlibat disini harus benar-benar bisa mempertanggungjawabkan, karena proyek ini sudah bisa di katakan mangkrak serta tidak terealisasi dengan benar, sikapnya proyek ini sudah menampar pemerintah kota karena tidak becus dalam menggelola. Ujar Politisi dari Partai Amanat Nasional.
Kata Alwi, dirinya berharap agar setiap orang yang terlibat dapat bertanggungjawab atas pekerjaan yang merusak kepercayaan masyarakat Kota Gorontalo.
” Karena dugaan korupsi PEN ini sudah masuk ke rana Polda Gorontalo. kami politisi berharap persoalan ini di selidiki setuntas-tuntasnya, dan siapa saja yang terlibat harus siap bertanggung jawab.” Jelas Alwi
Alwi pun mengungkapkan kekecewaan dirinya atas program yang seharusnya dapat merubah wajah Kota Gorontalo. Padahal, setiap perencanaan itu sudah dilaksanakan sesuai prosedur.
” Saya begitu sedih dan kecewa dengan Keadaan ini yang di mana masa jabatan Walikota Gorontalo Marten A. Taha tinggal satu bulan lagi akan berakhir namun banyak meninggalkan haru dan luka. Hal itu disebabkan oleh perencanaan yang dari awal tidak matang hanya karena ada uang, tiba-tiba dana ini di ambil namun lupa di rencanakan terlebih dahulu.” Terang Alwi seraya menambahkan
Kesan dan asumsi liar atas proyek penataan Jalan Nani Wartabone ini hanya mebuat macet atau mangkrak dan bisa jadi tidak berlanjut lagi.
” Ada pun dalam penyelidikan proyek ini dan terdapat keterlibatan anggota DPRD maka harus siap bertanggung jawab siapa yang menabur dia yang menuai bukankah begitu dan itu harus, disini moralitas anggota DPRD benar-benar di uji dan publik bisa melihat seperti apa ketidak becusan pejuang-pejuang rakyat.” Tegas Alwi
Terakhir kata Alwi, masyarakat dan publik juga menantikan proyek atau perubahan berhasil karena ini suatu episetrum, panjaitan dan kota tua itu sebagai ikon kota gorontalo tapi sampai hari ini belum selesai berarti ada oknum yang bermain.
” Maka dari itu kalau ada anggota parlemen yang bermain di dalamnya mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatan mereka sendiri, kan tidak rasional ketika mereka yang berbuat kita yang kena.” Tukasnya (Nov)