Wakil Ketua DPRD Sebut Permasalahan Diloato Diduga Ada Kesengajaan Pj Sherman Untuk Hancurkan Daerah

Faktanews.com, Boalemo – Pengaktifan kembali Kepala Desa Diloato, Anton Naki, nampaknya berbuntut panjang. Rangkaian aksi penolakan seakan-akan tak terbendung untuk menyerang Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo.
Terbaru, para masyarakat yang menolak pengaktifan Kepala Desa Diloato kembali melakukan unjuk rasa.
Hal ini pun mendapat reaksi dari Wakil Ketua DPRD Boalemo, Lahmuddin Hambali.
Saat melakukan rapat dengar pendapat bersama masyarakat Diloato pada Senin (11/09), Lahmuddin menegaskan bahwa pihak Pemda Boalemo tidak memperhatikan kondisi sosial masyarakat.
“Masalah hukum memang dia sudah jalani, tapi masalah kondisi sosial masyarakat apa kita mau masyarakat akan terus berdebat? Padahal Forkopimda sudah datang. Makanya kita desak ini agar Kades Diloato diberhentikan,” tegas Lahmuddin.

Menurut Lahmuddin, desakan masyarakat sudah bisa menjadi dasar Pemda untuk memberhentikan Kades Diloato.
“Saya kira pemerintah sudah tau kondisinya sekarang seperti apa. Masyarakat beradu apakah akan kita biarkan sampai berdarah-darah kasihan polisi juga berdarah-darah karena melerai mereka yang beradu,” ungkapnya.
Ketua DPD II Partai Golkar Boalemo ini juga berasumsi bahwa situasi yang berada di Desa Diloato sekarang merupakan kesengajaan dari Pj. Bupati Boalemo agar daerah menjadi tidak kondusif.
“Atau memang pak Sherman sengaja membuat situasi seperti ini agar supaya daerah kita hancur,” ujarnya.
Terakhir, Lahmuddin menuturkan bahwa jika urusan Diloato telah ditumpangi oleh urusan politik, maka setidaknya Pj. Sherman Moridu harus mengamankan terlebih dahulu.
“Boleh saja kita membawa urusan politik, tapi kita harus mengamankan masyarakat. Kalau tidak mampu, mari kita berpikir bersama-sama selamatkan dulu daerah jangan korbankan masyarakat hanya karena kepentingan politik,” tukasnya.
