Faktanews.com – Politik. Nasib Partai Golkar dibawah kepemimpinan Nasir Giasi dinilai berada diujung tombak. Pasalnya, beberapa kebijakan, komunikasi hingga pleno penentuan nomor urut kini mulai dipersoalkan.
Menurut salah satu Kader DPD II Partai Golkar Pohuwato yang namanya enggan disebutkan mengatakan. Nasir Giasi bak seorang penyemu yang tidak bisa lagi dipercaya akan kalimat yang dikeluarkan.
“ So apa yang jadi ini ?, sebelum pendaftaran Bacaleg so 2 orang Ketua PK (Patilanggio-Duhiadaa) mengundurkan diri. Tiba2 so ada beberapa kader mundur dan pindah partai, ini lagi ada isu persoalan baku rampas (Saling Berebut) nomor urut di Randangan. Ternyata samua gara2 ti Ketua Nasir” Ungkapnya
Dirinya juga menyesalkan adanya komunikasi yang cacat antara pengurus dan beberapa kader saat ini. sementara dengan kewenangannya, Ketua Nasir seharusnya dapat melakukan komunikasi internal maupun eksternal.
“ Apa yang cacat dengan komunikasi ini ?. Padahal, dengan komunikasi yang luas ini Pak Ketua bisa berfikir secara rasional. Persoalan perebutan nomor urut kan sudah ditentukan dan Tiba2 berubah tanpa ada pembahasan dan langsung dibacakan. Alasannya saah satu Srikandi akan mengundurkan diri kalau tdk dapat nomor urut 2.” Jelasnya
Ditambahkannya lagi, bahwa isu perebutan nomor urut dikarenakan adanya dugaan sanksi sosial hingga Ketua dan Sekretaris DPD II Partai Golkar Pohuwato terancam turun Tahta di Pemilu 2024 nanti.
“ Jangan karena hal-hal secara pribadi hingga kepentingan kader terabaikan. Saya dengar isu kalau Pak Ketua dengan Pak Sek Al Amin ada persoalan pribadi dengan salah satu Srikandi hingga ada sebuah upaya pemaksaan kehendak. Sementara kita tahu bersama, Srikandi itu hanya PAW atas Hamdi Alamri dan bukan Aleg yang terpilih langsung.” Tutupnya.
Ditempat terpisah. Saat dihubungi Ketua DPRP II via WhatsApp, Nasir Giasi mengatakan bahwa persoalan internal Partai sudah selesai.
“Lagi aman2 saja uti,, randangan sdh clear.” Jawabnya singkat
