Faktanews.com, Tajuk – Sejak tidak menjabat lagi Bupati Pohuwato, nama Syarif Mbuinga digadang-gadang akan mengantikan Rusli Habibie sebagai Gubernur Gorontalo yang diusung Partai Golkar.
Posisi Syarif di Partai Golkar sebagai figur yang dianggap mampu bertarung pada pemilu serentak tahun 2024 tidak sendiri. Idah Syahidah istri dari Rusli Habibie juga saat ini sementara aktif menaikan elektabilitas nya.
Disisi lain, nama Marten Taha yang saat ini menjabat Walikota Gorontalo juga diwacanakan bakal maju di pilgub Gorontalo.
Melihat posisi ketiga figur ini, Golkar Gorontalo tentu tidak kesulitan untuk mencari siapa yang bakal diusung oleh partai Golkar di pilgub mendatang.
Komposisi ini, sangat menguntungkan Syarif sendiri. Kenapa tidak, posisi Syarif diuntungkan dengan pendukungnya dari wilayah barat Boalemo-Pohuwato. Syarif dinggap sebagai representasi figur politik dari wilayah barat. Hal itu dibuktikan dengan dirinya memimpin Pohuwato selama dua periode.
Tidak hanya itu, sejak dia demisioner dari jabatan Bupati Pohuwato, Syarif aktif melakukan silaturahmi dengan masyarakat Pohuwato-Boalemo yang dilakukan setiap minggu.
Golkar Masih Berhitung?
Di titik ini konteksnya makin menarik. Pasalnya, saat ini banyak asumsi bahwa ketua DPD Golkar Rusli Habibie lebih mempersiapkan istrinya Idah Syahidah untuk menggantikan posisinya sebagai Gubernur.
Asumsi ini tentu dikuatkan dengan pernyataan Rusli Habibie pada ulang tahun Golkar ke 58 yang gelar di Vila Kencana Bolihutuo, Sabtu (12/11/2022) kemarin.
Ketua DPD Golkar Gorontalo itu, mengumumkan Syarif Mbuinga bakal diusung ke DPR RI.
Terlepas dari benar tidaknya Rusli Habibie lebih memilih istrinya maju Gubernur, pernyataan Rusli bisa menunjukan bahwa Golkar bakal mendepak Syarif Mbuinga.
Melihat strategi Rusli Habibie ini tentunya kita bisa merujuk pada Thirty Six Stratagems yaitu 36 strategi Tiongkok kuno yang digunakan dalam politik perang.
Pada strategi ke 13 disebutkan stomp the grass to scare the snake (kegetkan ular dengan memukul rumput disekitarnya). Strategi ini dilakukan ketika kita tidak mengetahui dengan jelas rencana musuh. Untuk itu, perlu melakukan serangan mempelajari reaksi musuh untuk membongkar strateginya. Bukan serangan penuh, melainkan lebih ke serangan gertakan.
Melalui pernyataan Rusli, bisa diartikan pernyataan tersebut untuk mengetahui reaksi Syarif dan barisan pendukungnya. Jika Syarif tertarik dengan tawaran itu, maka bisa dipastikan bahwa Syarif tidak 100 persen maju di pilgub 2024 nanti.
Uji Reaksi?
” Berdasarkan rekomendasi Musda DPD II Golkar se Kabupaten/Kota, Syarif Mbuinga itu sebagai calon Gubernur. Kami berharap apa yang diumumkan dapat dipertimbangkan lagi,” Ujar Tahir Yusuf, salah satu pengurus DPD II Golkar Pohuwato dilansir dari Wartanesia.id Sabtu (12/11/2022) kemarin.
Tahir mengatakan nama Syarif Mbuinga pada rapat yang berlangsung pada peringatan ulang tahun Golkar itu sebagai calon DPD RI. Namun kata Tahir, saat diumumkan, Syarif Mbuinga calon anggota DPR RI dari Golkar Gorontalo.
Reaksi ini tentu bisa dilihat sebagai bentuk penolakan. Barisan pendukung sangat menginginkan Syarif Mbuinga untuk bertarung di pilgub nanti.
Hal ini dikuatkan dengan adanya isu yang beredar bahwa adanya surat pemunduran diri Syarif Mbuinga dari partai Golkar.
” Jika Syarif benar-benar mundur, maka posisi Golkar kemungkinan akan goyang pada pemilu serentak nanti,” Ungkap salah satu pengurus DPD II Golkar Boalemo.
Sebagai penutup, ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi analisa saat ini. Yang pertama jika Idah Syahidah mampu menaikan elektabilitas nya, maka Syarif dimungkinkan bakal didepak.
Yang kedua, Golkar akan mengulangi sejarahnya memilih menjadi papan dua sebagai paket Bupati dan Wakil Bupati pada pilbup Pohuwato tahun 2020 lalu. Dan yang ketiga, jika tidak ingin mendepak Syarif dan ingin mengusung Idah, Golkar dapat memberikan pertukaran yang tepat, tetapi pilihan ini bisa jadi tidak mungkin.
Penulis: Fadli Thalib