Faktanews.com, Boalemo – Setalah melakukan penetapan tersangka terkait beberapa kasus dugaan korupsi yang melibatkan ASN, Kejaksaan Negeri (Kejari) Boalemo, kini mulai bidik dugaan korupsi Dana Desa yang terjadi di desa-desa di kabupaten Boalemo.
Hal ini terlihat, dengan di panggilannya kepala Desa Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta dan Kepala Desa Saripi kecamatan Paguyaman, pada Senin (1/3/2022), di Kejaksaan Negeri Boalemo.
Kepala Kejaksaan Negeri Boalemo, Ahmad Muchlis, mengatakan bahwa panggilan kepala Desa Saripi karana kasus dugaan korupsi di Desa Saripi telah masuk tahap penyidikan.
“Kalau untuk Saripi kan memang sudah masuk penyidikan tapi belum kita ekspos siapa tersangkanya. Nanti itu ranahnya Pidsus (baca: Tindak Pidana Khusus), kita penuhi dua alat bukti baru kita tetapkan tersangka,” Ungkapnya.
Lebih lanjut, untuk kepala Desa Hungayonaa kata Ahmad, masih dalam tahap panggilan klarifikasi dan pengumpulan data.
” Untuk Hungayonaa karena ini laporan, maka setiap laporan dari masyarakat harus kita tindak lanjuti. Bidang Intelijen masih mengumpulkan data, dalam waktu dekat nanti kita informasikan perkembangannya,” Tuturnya.
Selain itu, dia juga meminta dukungan masyarakat Boalemo terhadap institusi Kejaksaan khususnya Kejaksaan Negeri Boalemo dalam melakukan pencegahan tindak pidana korupsi dan kepastian hukum.
” Saya minta dukungan dari masyarakat, kami terbuka kepada semua pihak terkait dengan proses hukum di Kejari Boalemo,” Pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Hungayonaa, Wisnu Sau, dikutip dari media Butota.id (jaringan media Forwaka), mengatakan bahwa dirinya hanya jalan-jalan ke kantor Kejaksaan Negeri Boalemo.
” Saya hanya pesiar, dapat telfon dari siapa tadi itu. Bukan terkait perkara dugaan korupsi. Kalau heboh di masyarakat soal korupsi, setahu saya hanya di dialog Nanang Syawal dan dia bukan masyarakat Hungayonaa,” Ujarnya.
Penulis: Fadli Thalib
