Faktanews.com, Pohuwato – Kepala Desa (Kades) Buntulia Barat, Tutam Polumoduyo, mengklarifikasi terkait dugaan penyalahgunaan dana Covid-19 yang dilakukan oleh Desanya pada kegiatan Desa Siaga Kesehatan dengan anggaran sebesar Rp 87.520.000 dan kegiatan pendataan desa Sustainable Development Goals (SDGS) dengan anggaran sejumlah Rp 38.626.000.
Kepada Faktanews.com, ia mengaku bahwa data yang diberitakan tersebut adalah dokumen mentah yang diperoleh satuan tugas Kecamatan Duhiadaa dari Desanya.
“Setelah saya tanyakan ke Bendahara, itukan (ternyata) data yang di monitoring oleh satuan tugas Kecamatan dua bulan yang lalu pada saat kegiatan itu sementara jalan,” kata Tutam melalui sambungan telfon, Selasa (24/8/2021).
“Laporan yang dicatat itu data mentah, data yang belum ditindaklanjuti dan belum dilengkapi oleh aparat desa saya,” ungkapnya.
Ia pun menyayangkan kenapa data tersebut sudah tersebar diluar.
“Kemudian kan data itu dicatat oleh tim monitoring, data itu kan sekarang dikantongi oleh mereka, cuma saya heran kenapa sampai muncul keluar seperti itu,” ucapnya
Ia mengatakan, tidak mungkin data itu akan di SPJ-kan sementara kegiatan tersebut belum selesai.
“Kegiatannya itukan satu tahun anggaran, tahun 2021,” ujarnya.
Untuk itu, ia menegaskan kembali bahwa data itu bukan laporan hasil akhir dari kegiatan tersebut. Bahkan kata Tutam, anggaran tersebut hingga saat masih ada yang tersisa.
“Tidak mungkin satu pekerjaan itu di SPJ-kan 100% sementara kegiatannya sementara jalan. Bahkan saat ini juga anggaranya masih ada,” bebernya.
Penulis: Surdin
