Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Headline

Buntut Masalah Penyaluran Bibit Jagung, Kades Manawa di Desak Mundur

×

Buntut Masalah Penyaluran Bibit Jagung, Kades Manawa di Desak Mundur

Sebarkan artikel ini
Yunus Pasau saat orasi di depan kantor Desa Manawa untuk mendesak kepala desa Manawa mundur dari jabatannya (foto Faktanews)

Faktanews.com, Pohuwato – Buntut permasalahan pembagian bibit jagung jenis Hibrida NK 212 bantuan dari Kementerian Pertanian yang mengakibatkan salah satu masyarakat kelompok tani diduga dianiaya oleh Kepala Desanya (Kades) sendiri beberapa waktu lalu berujung pada permintaan masyarakat agar Kades Manawa, Kecamatan Patilanggio itu mengundurkan diri dari jabatannya.

Dalam orasinya, Koordinator Lapangan, Yunus Pasau menyayangkan sikap dari oknum Kadesnya yang dianggap terlalu arogansi kepada masyarakatnya itu.

“Kami mendesak secara tegas, untuk Kepala Desa mundur dari jabatannya, karena hal ini sudah melewati batas sebagai seorang pemimpin. Masa Kepala Desa segampang itu melakukan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin, berani memukul warganya sendiri,” kata Yunus dalam orasinya, Senin (23/8/2021).

Lanjut Yunus, pengakuan dari Kadesnya itu bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan kepada warganya. “Namun ternyata Sekretaris Desa mengakui tindakan Kepala Desa tersebut dalam kolom komentar Facebook,” ungka Yunus.

Secara tegas ia mengatakan, alasan yang kuat masyarakat untuk meminta Kades tersebut turun dari jabatannya adalah ditakutkan masyarakat yang lainnya akan menerima aksi anarkis lagi dari Kades tersebut.

Kades Manawa
Kades Manawa saat menerima masa aksi (Foto Faktanews)

“Jangan sampai nanti ada korban yang meninggal baru itu dia sadar, makanya untuk sekarang beliau mundur saja dari kepala desa,” ujarnya.

“Yang perlu kita tanyakan hari ini, apakah kepala desa tidak paham dengan namanya memimpin atau memang sudah tidak mampu untuk memimpin, jadi jalan satu-satunya beliau harus mundur,” tegas Yunus yang juga merupakan aktvis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Menanggapi pernyataannya massa aksi tersebut, Kades Manawa, Marlulu Djafar menuturkan bahwa hal itu bermula saat pengantaran bibit jagung jenis Hibrida NK 212 di Kantor Desa.

Pada waktu itu kata dia, pihaknya tidak mengetahui bahwa hari itu akan ada pendistribusian bibit jagung ke Desanya. Diwaktu yang sama, juga di kantor Desa ada kegiatan posyandu.

Karena banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker saat itu kata dia, sehingga dirinya mendapat teguran dari pihak kepolisian. Untuk itu ia berinisiatif untuk menunda penyaluran bantuan bibit jagung tersebut.

“Akan tetapi ada satu kelompok yang mengamuk atas nama Yuna Lukum, dia tetap ngotot untuk bibit dia ini dibawah kerumah. Dia mengambil paksa tapi saya kasih biar,” bebernya.

Terkait dengan penganiayaan tersebut, ia membantah bahwa dirinya melakukan hal itu.

“Dan untuk penganiayaan, kebetulan dia sudah menyerang kami, mencaci maki kami, menghujat, saya tutup mulutnya, saya tidak pernah tampeleng (Red: di tampar) atau tamparan itu (sebagaimana) apa yang sudah viral itu,” ngakunya.

Penulis: Surdin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya. Example 300x300
Example 120x600