ADVERTISEMENT
Sabtu, 25 Juni 2022
  • Tentang Kami
  • Salam Redaksi
  • Login
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Regional
      • Gorontalo
        • Kota Gorontalo
        • Kabupaten Gorontalo
        • Kabupaten Gorontalo Utara
        • Kabupaten Boalemo
        • Kabupaten Pohuwato
        • Kabupaten Bone Bolango
      • Maluku Tengah
      • Sulawesi Tengah
      • Surabaya
      • Hukum
  • Politik
  • Tajuk
  • Sejarah/Budaya
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gocekan SuPol
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Regional
      • Gorontalo
        • Kota Gorontalo
        • Kabupaten Gorontalo
        • Kabupaten Gorontalo Utara
        • Kabupaten Boalemo
        • Kabupaten Pohuwato
        • Kabupaten Bone Bolango
      • Maluku Tengah
      • Sulawesi Tengah
      • Surabaya
      • Hukum
  • Politik
  • Tajuk
  • Sejarah/Budaya
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gocekan SuPol
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Tajuk

Nasib “Pagata” di Negeri Pisang

Fakta News by Fakta News
in Tajuk
0
Nasib “Pagata” di Negeri Pisang

Faktanews.com, Tajuk – Bicara pisang, siapa pun tahu karena sejak bayi belajar makan biasanya dimulai dengan bubur pisang. Dari sekian jenis atau varietas pisang yang tumbuh di mana-mana “pagata” yang dikenal dengan nama pisang sepatu, pisang kepok dan lain-lain tidak membutuhkan teknologi khusus untuk membudidayakannya.

Di dataran Gorontalo yang katanya daerah nyiur melambai, sebetulnya jika dihitung dengan cermat, pasti jumlah pohon pisang akan bersaing dengan kelapa. Betapa tidak, 1 pohon kelapa tidak pernah beranak, tapi pisang minimal 4 anakan pada satu rumpun.

Kalau kita ingin mencoba melihat potensi pisang khususnya pagata, tengoklah halaman rumah penduduk di mana hampir dapat dipastikan ada pohon pisang. Bahkan begitu banyaknya produksinya hingga untuk memasarkan ke pasar-pasar menggunakan angkutan truk dengan cara dilempar, sepertinya pagata lebih setingkat dari sampah jika dilihat dari gaya melempar ke truk atau roda.

Padahal dari segi ketahanan pangan, pagata di Gorontalo memegang peranan sebagai sumber makanan khususnya di musim kemarau. Pagata mengkal biasanya dibakar, selanjutnya ditumbuk dengan cabe dan diolesi minyak kelapa. Belum lagi jika sudah masak dijadikan pisang goreng yang jika di hotel berbintang, 3 buah sudah puluhan ribu nilainya setelah ditaburi keju.

Rakyat kecil membuat banyak jenis makanan dari pisang untuk mengganjal perutnya. Pertanyaannya, apa kepedulian pemerintah terhadap Pagata? Teringat kita di zaman Presiden BJ Habibie melaksanakan operasi khusus (Opsus) di Sulawesi Selatan melalui bantuan presiden. Dari seorang pemarkrasa Prof. Dr. Karim Saleh, selaku ketua Pengelola Pascasarjana Agribisnis Non Reguler PPS Universitas Hasanuddin, saya memperoleh informasi bahwa program ini merupakan upaya untuk pengentasan kemiskinan di samping untuk mengoptimalkan lahan pertanian yang tidur.

Dampaknya, dari hasil pisang minimal dapat mengatasi kekurangan pangan rumah tangga, tapi yang pasti biaya rumah tangga termasuk pendidikan anak dapat diatasi dari bisnis pisang. Bahkan ada kades yang menganjurkan warganya untuk menanam pisang guna melunasi PBB.

Ternyata pisang pagata yang bukan produk unggulan dan tidak populer, secara diam-diam mengurangi beban rakyat kecil bahkan dengan munculnya warung pisang goreng telah menampung angkatan kerja yang menunggu lapangan kerja.

Oleh sebab itu sudah saatnya kita mulai berpikir cerdas bagaimana menjadikan pagata sebagai komoditi ekonomis di negeri pisang ini. Tetapi jika ini melalui proyek dihawatirkan akan menambah korban korupsi lagi.

Di Gorontalo kita punya Dr. Ir. Douwes Dekker Malik yang ahli di bidang teknologi makanan dan banyak pakar di bidang ini di Gorontalo yang belum di motivasi untuk menghasilkan produk makanan dengan bahan baku pisang berpenampilan khusus serta berkualitas.

Kalau produknya oke untuk dipasarkan, barulah digenjot perluasan tanamannya sehingga nasi pisang tidak seperti tanaman jarak, kedelai dan lain-lain yang ujung-ujungnya merugikan petani yang sudah terlanjur menanam secara besar-besaran. Bukankah pisang adalah bagian dari komoditi pertanian dan jika didukung dengan pasar yang jelas lebih melengkapi komoditi “agropolitan” yang sekarang ini hanya jagung.

Hampir lupa, menyimak cara tumbuhnya dan peran pengabdian sebagai bahan makanan tokoh entrepreneur Gorontalo alm. Drs. M. Thoyib Gobel, menjadikan pisang sebagai falsafah hidupnya. Selamat menikmati pisang dengan segala produknya tapi yang penting jangan lupa menanamnya.

Sumber: Buku “Yang Kuat Yang Terhempas”, Karya alm Iwan Bokings, Mantan Bupati Boalemo yang menceritakan Spirit dan Potret Ekonomi Gorontalo.

Share147Tweet92SendShare
Previous Post

NasDem Sulteng Bagikan Daging Qurban ke Panti Asuhan dan Pemulung

Next Post

Jelang HBA ke-61 dan Hari Ulang Tahun IAD ke-XXI, Kejari Pohuwato lakukan Upacara Tabur Bunga

Next Post
Jelang HBA ke-61 dan Hari Ulang Tahun IAD ke-XXI, Kejari Pohuwato lakukan Upacara Tabur Bunga

Jelang HBA ke-61 dan Hari Ulang Tahun IAD ke-XXI, Kejari Pohuwato lakukan Upacara Tabur Bunga

ADVERTISEMENT

TERKINI

Polemik PDAM Tirta Bulango, Dari Proyek Fiktif Hingga SK dan Aset Perumda Yang “Tergadaikan”

Menanti Nyanyian Yusar Laya, Siapa Dibalik Runtuhnya Keuangan PDAM Tirta Bulango ?

23/06/2022
Setelah Menanti Lama, Wahana Bianglala Alun-alun Tilamuta Akhirnya Resmi Beroperasi

Setelah Menanti Lama, Wahana Bianglala Alun-alun Tilamuta Akhirnya Resmi Beroperasi

23/06/2022
Air Selalu Keruh, Anggaran Pengadaan Tawas di Perumda Tirta Molango Dipertanyakan

APRI Pohuwato Minta Pemprov dan Pemda Sosialisasi Tentang WPR dan Prasyarat IPR

23/06/2022
Dugaan Korupsi Dana Desa Saripi, Kejari Boalemo Panggil 32 Saksi

Dugaan Korupsi Dana Desa Saripi, Kejari Boalemo Panggil 32 Saksi

22/06/2022
DPRD Bersama Pemangku Adat, Bahas Perda Adat di Kabupaten Boalemo

DPRD Bersama Pemangku Adat, Bahas Perda Adat di Kabupaten Boalemo

21/06/2022

TERPOPULER

  • Hebohkan Masyarakat, Pria di Boalemo Diduga Mengaku Tercipta dari Cahaya

    Hebohkan Masyarakat, Pria di Boalemo Diduga Mengaku Tercipta dari Cahaya

    2961 shares
    Share 1184 Tweet 740
  • Rugikan Negara Hingga 7 Miliar, Mantan Kadis Perkim dan 2 ASN Pohuwato Ditahan

    1600 shares
    Share 640 Tweet 400
  • “Pecah Telur”, Kejari Boalemo Tetapkan Kepala Desa Tersangka Kasus Korupsi

    1504 shares
    Share 602 Tweet 376
  • Kejati Gorontalo Tetapkan 4 Tersangka Perkara Septic Tank Pohuwato

    1458 shares
    Share 583 Tweet 365
  • Dugaan Perbuatan Amoral Pejabat, DPRD Pohuwato Bakal Gunakan Hak Interpelasi

    796 shares
    Share 318 Tweet 199

Fakta News merupakan media online yang menyajikan informasi yang aktual, akurat, menarik, berbasis kejujuran, keterpaduan, dan ikut menciptakan masyarakat tedidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan, adil, sejahtera.

Follow Us

  • Pedoman Media Cyber
  • Contact
  • Redaksional
  • Sitemap
  • Privacy & Policy

Copyright © 2021 Fakta News - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Regional
      • Gorontalo
      • Maluku Tengah
      • Sulawesi Tengah
      • Surabaya
      • Hukum
  • Politik
  • Tajuk
  • Sejarah/Budaya
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gocekan SuPol

Copyright © 2021 Fakta News - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!