Faktanews.com, Boalemo – Pelaksanaan pembentukan lembaga adat serta pelatihan lembaga adat desa yang digagas oleh Pemerintah Kecamatan Paguyaman (16 desa) mendapatkan respon positif dari Plt. Bupati Boalemo, Ir. Anas Jusuf, M.Si.
Dalam tulisannya, Plt. Anas menjelaskan bahwa Lembaga adat dan kemampuan untuk melaksanakan ketentuan ” Adat Bersendikan Syara’ Syara Bersendikan Kitabullah” tentunya menjadi corong dalam masyarakat dan mitra pemerintah daerah dalam memberdayakan, melestarikan dan mengembangkan adat istiadat lokal yang menunjang penyelenggaraan pemerintah, kemasyarakatan dan pembangunan.
Apalagi, lanjut Anas, dalam rangka mengangkat kearifan lokal Kabupaten Boalemo, tentunya sistem simbol adat sangat berfungsi untuk menaikan semangat dan motivasi yang kuat, mendalam dan bertahan lama pada manusia dengan menciptakan konsepsi-konsepsi yang bersifat umum tentang eksistensi serta membungkusnya sedemikian rupa dalam suasana faktualisasi, sehingga suasana dan motivasi itu akan sangat realistisis.

“Petugas dan pelaksana adat kita semakin terbatas, diperlukan penguatan dan peningkatan kapasitas regenerasi selanjutnya apakah itu terkait dengan ‘Lenggota lo Pohutu’ (pembuatan sarana adat) atau ‘Tonulahu Tujai’, ‘mohutu puade wajalolo’, tradisi ‘Hileyiya’ dan lain-lain kiranya beroleh perhatian kita bersama,” jelasnya.
Dirinya berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo terus mendapatkan perhatian serta komitmen dari seluruh masyarakat agar senantiasa menempatkan adati sebagai Tahuli-Tahuda yang merupakan perwujudan integrasi nasional dan juga sebagai pilar pembangunan karakter bangsa.
“Gorontalo-Boalemo adalah daerah adat terkaya dengan tradisi kebudayaan. Hal itu ditegaskan lagi oleh Van Vollenhopen yang menyatakan 19 daerah terkaya akan tradisi adalah Gorontalo,” tukasnya. (***)