Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Headline

Sungai Marisa Diduga Tercemar, Pemda Pohuwato Diminta Buka Hasil Lab

×

Sungai Marisa Diduga Tercemar, Pemda Pohuwato Diminta Buka Hasil Lab

Sebarkan artikel ini
Foto : Aliran Sungai di Ilota yang mengalir ke Sungai Marisa

Faktanews.com, Pohuwato – Pemerintah Daerah (Pemda) Pohuwato diminta terbuka terkait hasil uji laboratorium terhadap sungai Marisa yang diduga sudah tercemar bahan kimia akibat aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang berada di Pohuwato.

Pasalnya, tidak hanya aliran sungai yang tercemar namun berdasarkan fakta di lapangan, pencemaran tersebut hingga masuk ke lahan persawahan masyarakat yang berada di Kecamatan Duhiadaa dan Buntulia.

Ketua LSM Labrak Mohammad Alulu, kepada Faktanews, menyampaikan akan mendatangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pohuwato, untuk mendorong pemerintah melakukan penyelidikan seberapa besar kandungan air persawahan yang sudah tercemar bahan kimia tersebut.

“Kami berencana dalam waktu dekat akan datang ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mendorong pemerintah membuka hasil laboratorium terkait degan air. Kami minta pemerintah untuk segera melakukan penyelidikan berapa kadar merkuri dan sianida di air dan di (tanaman) padi,” kata Alulu, Kamis (17/6/2021).

Hal ini menurutnya perlu, agar masyarakat dapat mengetahui seberapa besar dampak PETI terhadap produksi pertanian masyarakat.

“Ketika ikan dan hasil tanaman padi tercemar, itu juga akan mengancam ekonomi masyarakat Pohuwato,” ucapnya.

Alulu, juga menyinggung perihal realisasi perizinan tambang tersebut yang hingga saat ini tak ada hasilnya. Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah anti dengan pertambangan ilegal itu. Hanya saja kata dia, dampak dari aktivitas tambang yang membuat pihaknya menjadi resah.

“Kami yakin dengan perizinan itu maka aktivitas tambang yang legal bisa terlaksana, dan akibatnya pengelolaan limbah juga bisa lebih teratur atau di manajemen dengan baik. Kami tidak melarang aktivitas tambang, tapi akibat dari aktivitas pertambangan liar itu yang kami tidak suka,” ungkapnya.

Penulis: Surdin

Editor : Fadli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya. Example 300x300
Example 120x600