ADVERTISEMENT
Rabu, 25 Mei 2022
  • Tentang Kami
  • Salam Redaksi
  • Login
Advertisement
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Regional
      • Gorontalo
        • Kota Gorontalo
        • Kabupaten Gorontalo
        • Kabupaten Gorontalo Utara
        • Kabupaten Boalemo
        • Kabupaten Pohuwato
        • Kabupaten Bone Bolango
      • Maluku Tengah
      • Sulawesi Tengah
      • Surabaya
      • Hukum
  • Politik
  • Tajuk
  • Sejarah/Budaya
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gocekan SuPol
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Regional
      • Gorontalo
        • Kota Gorontalo
        • Kabupaten Gorontalo
        • Kabupaten Gorontalo Utara
        • Kabupaten Boalemo
        • Kabupaten Pohuwato
        • Kabupaten Bone Bolango
      • Maluku Tengah
      • Sulawesi Tengah
      • Surabaya
      • Hukum
  • Politik
  • Tajuk
  • Sejarah/Budaya
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gocekan SuPol
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Gocekan SuPol

Amtenar Garong

Susanto Polamolo by Susanto Polamolo
in Gocekan SuPol
0
Sama – sama Lapar

Mat Dolay punya kawan yang suka besar hidung dengan statusnya sebagai PNS. Meski begitu, Mat Dolay tak pernah kurang hati sedikitpun berkawan dengannya sejak masa-masa sekolah dulu.

Setiap kali naik gaji, naik golongan, naik jabatan, sampai naik simpanan barunya, sang kawan amtenar pasti menceritakannya kepada Mat Dolay dengan antusiasme yang lebih mirip sebuah ejekan karena diselingi suara mendengus seperti seekor babi jantan yang sedang birahi. Intinya sang amtenar cuma ingin pamer saja. Tapi Mat Dolay tetap berusaha mendengarkannya dengan senang hati.

Kelakuan sang kawan tak kunjung berubah sejak lama. Padahal mereka tak muda lagi. Sudah kepala 5. Kalau Mat Dolay tengah memantapkan batin menyongsong hari tua, sang kawan amtenar masih menguber hasrat duniawinya.

Tapi suatu ketika, hari yang ditunggu tiba juga. Mat Dolay akhirnya melabrak sang kawan amtenar karena lagaknya. Bahkan Mat Dolay hampir saja meninju wajahnya. Ceritanya begini. Sang kawan, seperti biasa, tengah menceritakan bahwa dirinya baru saja mengajukan beasiswa tugas belajar untuk studi S3.

Yang bikin emosi Mat Dolay bukan soal rencana studi sang kawan itu. Boleh saja, semua warga negara punya hak yang sama dalam pendidikan—termasuk PNS sekalipun. Itu sah-sah saja. Yang jadi masalah sebenarnya pada beasiswa studi sang kawan itu. Jabatannya sendiri sebenarnya sudah berada di pucuk Pemerintahan Kabupaten, tapi kok masih mengajukan beasiswa tugas belajar, kenapa bukan ijin belajar (dengan biaya sendiri sambil tetap menjalankan tugas kedinasan).

Mat Dolay makin dongkol setelah diberi tahu seorang kawannya yang aktifis, Jeksen Santiago, bahwa dalam salah satu peraturan bupati—yang menjadi dasar hukum dari pemberian beasiswa bagi PNS di lingkungan Pemkab daerah mereka—disebutkan mengenai batasan usia maksimal. Untuk yang mengajukan S3 misalnya, syarat usia paling tinggi berusia 40 tahun. Jelas saja sang amtenar tidak memenuhi syarat karena ia sudah kepala 5. Nyatanya dalam daftar penerima beasiswa, sang amtenar malah termasuk di dalamnya beserta sejumlah PNS lainnya—yang memang mendominasi penerima beasiswa ketimbang warga biasa yang membutuhkan—yang diperkirakan usia mereka juga tak memenuhi syarat seperti yang disebutkan dalam peraturan bupati.

Keganjilan ini sudah tercium sebenarnya oleh para aktifis seperti Jeksen Santiago. Mereka berteriak sampai urat leher hampir mau putus menuntut agar penerima beasiswa yang daftarnya telah beredar di tengah-tengah masyarakat itu dibatalkan, sebab banyak sekali pelajar/mahasiswa kurang mampu yang lebih membutuhkan beasiswa tersebut, tapi pemerintah kabupaten dengan muka badak malah melakukan pembelaan, dalam konferensi pers mereka, atas penyimpangan syarat usia sebagian penerima beasiswa PNS di mana sang kawan amtenar salah satunya.

Persekongkolan jahat, atau apa pun istilah yang cocok untuk ini, menunjukkan betapa rakyat dianggap tolol oleh pemerintahnya sendiri. Mereka semaunya sendiri bikin peraturan dan menetapkan syarat beasiswa tapi mereka sendiri pula yang melanggarnya. Tindakan ini seolah menegaskan satu hal: “Hei kalian rakyat, kalian tolol, tak bisa membaca, tak mengerti peraturan. Sudah terima saja nasibmu, miskin dan tolol, biar kami yang sekolah. Kepintaran milik kami. Bukan kalian!”

Menyadari itu semua, cukup buat Mat Dolay sudah sampai pada titik paling mendidih. Emosi sudah sampai di ubun-ubun. Tetapi kemudian ada seberkas kesadaran yang melintas secepat kilat namun meninggalkan bekas. Ada suara kecil dalam kepalanya, “Baru ngana somo bekeng apa ini orang-orang bagitu itu uti, lombo ente, tida ada power. Bukan ente penguasa uti, dorang.”

Tiba-tiba lutut Mat Dolay terasa agak gemetar untuk berjalan…
***

 856 total views

Tags: Pilihan Editor
Share8Tweet5SendShare
Previous Post

Harnessing the power of VR with Power Rangers and Snapdragon 835

Next Post

Terkait Peristiwa Pengrusakan Gedung, Begini Hasil Rapat Pimpinan DPRD Pohuwato

Next Post
Terkait Peristiwa Pengrusakan Gedung, Begini Hasil Rapat Pimpinan DPRD Pohuwato

Terkait Peristiwa Pengrusakan Gedung, Begini Hasil Rapat Pimpinan DPRD Pohuwato

Please login to join discussion
ADVERTISEMENT

TERKINI

Polemik Limbah Medis, Deprov Dinilai Cari Judul

Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan dan Cap SPBU, LSM Jaman Siap Laporkan 21 Bendahara OPD

25/05/2022
Hari ini, Kanwil Kemenkumham Gorontalo Periksa Kalapas Pohuwato dan Kasie Kamtib

Hari ini, Kanwil Kemenkumham Gorontalo Periksa Kalapas Pohuwato dan Kasie Kamtib

25/05/2022
Oknum Pejabat Lapas Pohuwato Diduga Pungli WB Karantina Hingga 5 Juta Rupiah

Dugaan Pungli Terhadap WB, LSM Jaman “Warning” Kemenkumham Wilayah Gorontalo

25/05/2022
Oknum Pejabat Lapas Pohuwato Diduga Pungli WB Karantina Hingga 5 Juta Rupiah

Oknum Pejabat Lapas Pohuwato Diduga Pungli WB Karantina Hingga 5 Juta Rupiah

24/05/2022
Wadir Pelayanan RSAS Dinilai Lakukan Pembohongan Publik

Diduga Diamkan Persoalan PDAM Bonbol, Kinerja DPRD Tak Sesuai Harapan

23/05/2022

TERPOPULER

  • Miris, Gadis 14 Tahun di Boalemo Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali 

    Miris, Gadis 14 Tahun di Boalemo Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali 

    3002 shares
    Share 1201 Tweet 751
  • 21 Bendahara OPD Setda Pohuwato Diduga Palsukan Tanda Tangan Dan Cap SPBU

    1048 shares
    Share 419 Tweet 262
  • Kasus Dugaan Korupsi Tanki Septic Dinas Perkim Masuk Babak Baru

    516 shares
    Share 206 Tweet 129
  • Oknum Pejabat Lapas Pohuwato Diduga Pungli WB Karantina Hingga 5 Juta Rupiah

    468 shares
    Share 187 Tweet 117
  • Oknum Aleg Pohuwato Diduga Terlibat Pengrusakan Lingkungan Cagar Alam Panua

    435 shares
    Share 174 Tweet 109

Fakta News merupakan media online yang menyajikan informasi yang aktual, akurat, menarik, berbasis kejujuran, keterpaduan, dan ikut menciptakan masyarakat tedidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan, adil, sejahtera.

Follow Us

  • Pedoman Media Cyber
  • Contact
  • Redaksional
  • Sitemap
  • Privacy & Policy

Copyright © 2021 Fakta News - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Regional
      • Gorontalo
      • Maluku Tengah
      • Sulawesi Tengah
      • Surabaya
      • Hukum
  • Politik
  • Tajuk
  • Sejarah/Budaya
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gocekan SuPol

Copyright © 2021 Fakta News - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!