Faktanews.com – Pohuwato. Untuk pertama kalinya, Badan Ketahan Pangan Republik Indonesia meluncurkan program
Pertanian keluarga (Family Farming) di Kabupaten Pohuwato mulai tahun 2021.
Hadirnya program Family Farming (Pertanian Keluarga) ini tentu sebagai upaya pengentasan daerah rentan rawan pangan sekaligus mempertahankan wilayah yang statusnya sudah tahan pangan agar tetap tahan pangan, antara lain dengan mengoptimalkan dan memberdayakan keluarga petani agar terlibat dalam pemantapan ketahanan pangan.
Kepada Fakta News, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Pohuwato Refli Basir mengatakan bahwa relevansi konsep dan gerakan Pertanian Keluarga ini sangat cocok si 2 Kecamatan di Pohuwato yakni Wilayah Dengilo dan Randangan.
“Alhamdulillah kita di Pohuwato diberikan kesempatan oleh Badan Ketahanan Pangan RI untuk mengelola program Pertanian Keluarga (Family Farming), program ini difokuskan di dua Kecamatan yakni kecamatan Dengilo dan Randangan. Dimana Pertanian keluarga ini mempunyai peran penting dalam kehidupan sosial ekonomi, lingkungan dan budaya sehingga teridentifikasinya kesenjangan dan peluang-peluang menuju pembangunan yang berkeadilan dan seimbang, hal ini karena pertanian keluarga penyumbang yang mendominasi produksi hasil pertanian khususnya di Kabupaten Pohuwato.” Jelas Refli
Refli Basir pun menambahkan family farming ini sebagai upaya pengentasan daerah rawan pangan sekaligus mempertahankan wilayah yang statusnya sudah tahan pangan dengan metode mengoptimalkan dan memberdayakan keluarga petani agar terlibat dalam pemantapan ketahanan pangan.
” Bantuan Pertanian Keluarga ini bersumber dari dana APBN Dekonsentrasi sebagai trigger, yang diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan keluarga. Diharapkan melalui program Pertanian Keluarga ini akan berdampak pada terwujudnya pengentasan kemiskinan dan Pohuwato berkontribusi dalam pencapaian target menuju Indonesia zero hunger Tahun 2030.” Ungkap Refli seraya menambahkan
Harapan terbesarnya atas program Pertanian Keluarga ini dapat menghadirkan program–program baru yang lebih akseleratif.
” Pastinya, program ini membuka peluang bagi setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Jika ketahanan pangan keluarga baik, maka ketahanan pangan masyarakat juga pasti baik. Jika ketahanan pangan masyarakat baik, maka ketahanan pangan nasional juga akan baik. ” Tegas Refli
Penulis : Jhojo Rumampuk
