Faktanews.com (Daerah) – kabupaten Gorontalo, Pernyataan Juru Bicara Gubernur Gorontalo Noval Abdussamad yang di muat di beberapa media online Gorontalo, mendapat tanggapan oleh salah satu anggota Laskar Bela RA, Jefri Polinggapo, Selasa, (18/8/2020).
Jefri menilai, pernyataan Noval, selaku Juru Bicara Gubernur Gorontalo tidak seharusnya seperti yang telah diberitakan di beberapa media online, yang terkesan tendensius dan menghasut.
” Memberi pernyataan atas nama Gubernur Gorontalo itu, sebaiknya harus cerdas, hati-hati dan tidak menghasut,” Ungkap Jefri.
Menurutnya, apa yang disampaikan Juru bicara dengan meluruskan pernyataan bahwa Gubernur Gorontalo selalu berkoordinasi dengan Wakilnya, sah-sah saja.
Akan tetapi kata dia, dengan mengomentari bahwa Rustam Akili, tidak memiliki pengalaman sebagai kepala daerah, hanya sebatas mencalonkan saja, sehingga dinilainya tidak memahami soal kerja-kerja kepala daerah, dan tidak pernah sukses menjadi kepala daerah, adalah suatu justifikasi penghasutan, yang cenderung menyerang pribadi Rustam Akili.
” Jangan anggap RA itu tidak paham tentang pemerintahan, apalagi kerja Gubernur. Pengalaman 15 tahun sebagai anggota dan pimpinan di DPRD Provinsi/Kabupaten, sudah cukup untuk menjadi referensi dalam tata kelola pemerintahan di daerah. Itu terlalu picik dan sempit cara berpikirnya. Sungguh fatal dan sangat disayangkan, kapasitas Jubir Gubernur Gorontalo yang seperti ini,” Tutur Jefri.
Lebih lanjut, Jefri mempertanyakan kecerdasan Jubir Gubernur Gorontalo, dalam menjelaskan pengelolaan pemerintahan di daerah ini.
” Bagaimana mungkin, Gorontalo masih menjadi daerah nyaris paling miskin di Indonesia. Itu artinya, Gubernur Gorontalo pun, walaupun sudah memegang jabatan ini selama dua periode, tapi cenderung gagal membebaskan Gorontalo dari perangkap kemiskinan, IPM yang rendah, gizi buruk, dll. Ditambah lagi sejumlah perkara korupsi yang kian menjerat nadi kemiskinan di Gorontalo. Seharusnya ini yang menjadi perhatian Jubir, bukan menghasut, apalagi mengatakan orang yang mengkritik pemimpinnya, dengan alasan yang tendensius. Bukankah kritik itu untuk meluruskan, agar kendali pemerintahan berjalan sesuai norma dan aturan yang berlaku,” Imbuhnya.
Terakhir dia meminta Jubir Gorontalo untuk berhati-hati dalam memberikan pendapat di muka umum.
” Hampir semua PT di Gorontalo, nyaris tidak pernah mendengarkan narasi konseptual pembebasan kemiskinan yang clear dari Rusli Habibie, sebagai Gubernur Gorontalo. Belum lagi, penanganan Pandemi Covid-19 yang gagal. Berapa kali Gubernur Gorontalo memberikan pandangan cerdasnya dalam seminar ilmiah di perguruan tinggi yang ada di Gorontalo?. Karena itu, Jubir Gubernur Gorontalo, sebaiknya berhati-hati dalam menyatakan pendapat di muka umum,” Tukasnya. (Fn12)