Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga tegaskan kepada masyarakat, jika tetap melaksanakan sholat Ied di Masjid harus siap bertanggung jawab menanggung segala konsekuensi apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Hal tersebut disampaikanya pada saat menggelar adat tonggeyamo dalam rangka penentuan 1 syawal 1441 Hijriyah yang di hadiri Unsur Forkopimda, Kementrian Agama, Ketua MUI, Sekretaris Daerah, Kabag Kesra, Ketua Tamirul mesjid agung dan Tokoh adat. Di Jabatan Bupati, Jumat (22/5).
“Jika desa masih ada yang ngotot secara sadar secara resmi menyatakan tetap melaksanakan salat berjamaah di Masjid maupun di lapangan saya siap, akan tetapi saya minta juga bertanggung jawab menanggung segala konsekuensi apabila terjadi sesuatu yang kita tidak inginkan terhadap masyarakat muslim pohuwato. Maaf keselamatan nyawa umat Pohuwato paling penting bagi saya,” tegasnya.
Pemerintah Daerah Pohuwato bersama Forkopimda meminta kepada pemerintah kecamatan dan desa untuk terus berkoordinasi untuk dapat memberikan pemahaman serta pengertian kepada masyarakat dengan sungguh – sungguh bahwa ini sesuatu yang tidak mudah.
“ini demi keselamatan kita semua khususnya masyarakat Pohuwato,” lanjutnya
Kabupaten Pohuwato, sesuai dengan hasil adat tonggeyamo, akan melaksanakan sholat ied pada tanggal 24 Mei.
” Kami akan menurunkan personil kepolisian (Intel) serta TNI yang non muslim untuk sebar di seluruh untuk menidentifikasi mana rumah-rumah yang melaksanakan salat Ied dengan jumlah yang besar, maka kami akan turunkan tim medis pasca setelah Idul Fitri untuk kita lakukan tracking rapid test dan pemeriksaan terhadap masyarakat,” Tutup Bupati Syarif (FN07)