Faktanews.com (Politik) – Kabupaten Pohuwato, Bertempat di Manggrove Eco Resort (MER), DPD II Partai Golkar Menggelar Rapat Konsolidasi Penjaringan siapa Calon yang akan diusung sebagai Calon Bupati Dan Wakil Bupati Pohuwato 2020 mendatang.
Kegiatan yang dihadiri seluruh pengurus dan kader Golkar se-kabupaten Pohuwato ini, Syarif Mbuinga tetap memberikan keyakinan bahwa Golkar Pohuwato sampai dengan saat ini masih tetap solid.
“Biarpun angin kencang, biarpun gelombang besar menghadang, biarpun gempa mengguncang, bicara Golkar kita tunjukkan Golkar Pohuwato solid,” tegasnya.
Dimana setelah melaksanakan Munas DPP Partai Golkar Ke 10, kini setiap daerah pun akan segera melaksanakan Musda baik DPD I Dan DPD II hingga tingkat Musdes.
“Setelah Munas akan ada Musda hingga Musdes. Kami tengah menunggu hasil keputusan rekomendasi Munas yang akan menjadi satu kesatuan yang akan mengatur secara berjenjang kapan dilaksakannnya Musda DPD I, DPD II, hingga Musdes,” tambahnya.
Golkar Pohuwato pun juga akan mempersiapkan agenda-agenda strategis salah satunya agenda Musda dan juga Pilkada yang tidak lama lagi.
“Saya akan menjadi salah satu bagian transformasi dari agenda kedepan. Kita akan menyambut dan menyongsong pengganti saya yang akan memimpin bapak ibu kedepan. Musda mungkin akan dilaksanakan di awal-awal 2020. Kita akan sukseskan dan kita akan selesaikan sampai ke tingkatan bawah,” tuturnya.
Lebih lanjut Syarif pun mengakui bahwa masih adanya keraguan sejumlah kader Golkar akan loyalitas dirinya terhadap partai berlambang pohon beringin itu. Ini bukan tanpa alasan, mengingat bahwa di kubu seberang ada nama Saipul Mbuinga yang merupakan kakak kandung Syarif dijagokan oleh partai Gerindra maju sebagai calon bupati.
“Satu kondisi yang tidak mudah saya hadapi hari ini. Kemarin sama sama, namun sekarang tidak lagi sama sama. Dalam politik dalam satu rumah pun pasti ada perbedaan, itu hal biasa. Tapi kita jangan pernah takut dengan perbedaan. Golkar matang akan strategi, Golkar besar karena kita solid. Jangan terpancing, walaupun kondisi saat ini sulit. Tidak boleh juga kita jumawa. Tapi jangan pula kita panik,” harapnya.
“Saya masih mendengar ada keraguan keraguan terhadap saya. Kalau kalian ragu maka pilihannya adalah segera percepat proses pemilihan pimpinan untuk menggantikan saya. Tapi saya tegaskan saya tidak akan pernah meninggalkan Golkar,” tandas Syarif.
Meski kondisi ini pertama kali terjadi akan tetapi Syarif menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur ke belakang. Dirinya pun menghimbau kepada seluruh kader agar tidak membuat isu-isu yang membuat gaduh.
“Tolong hentikan propaganda-propaganda. Kalau ada orang luar yang menciptakan propaganda kita hadapi dengan cara-cara yang elegan. Jangan justru kita yang membuat propaganda itu. Tunggu keputusan Golkar, atas kader Golkar yang kita usung. Jangan bentur benturkan. Jangan terpancing, dan jangan memancing,” pungkasnya.
Dari hasil konsolidasi tersebut Iwan Adam memperoleh suara terbanyak yakni 14 suara, menyusul Nasir Giasi pada posisi kedua dengan 8 suara, dan Jeanette Puspa Dewi Mbuinga Kilapong di tempat ketiga. Hasil ini nantinya akan dibawa ke DPD I Golkar Provinsi Gorontalo, yang kemudian diteruskan di DPP Pusat. Dan selanjutnya akan dilaksanakan survey terhadap kader-kader tersebut.
“Saya menginstruksikan mulai hari ini seusai pelaksanaan konsolidasi saya ingin menitipkan salam kepada keluarga, sahabat dan handaitolan. bahwa saya menyebut beberapa nama antara lain, Iwan Adam, Nasir Giasi dan teman-teman lainnya sebagai kader-kader yang akan diusung oleh partai Golkar,” ujarnya.
Dalam mengusung calon, Golkar kata Syarif berbeda dengan partai lain yang begitu mudah mengusung calon. “Di Golkar dengan banyaknya kader terbaik yang kita miliki, kita punya mekanisme, kita punya tahapan,” tutup Syarif. (FN01)