Faktanews.com (Politik) – Kabupaten Gorontalo, Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gorontalo Tahun 2020 sudah mulai memanas. Pasalnya, para tokoh yang berniat untuk bertarung memperebutkan kursi panas DM 1 B itu mulai merasakan aroma hangatnya kondisi politik di Daerah berslogan Gemilang itu.
Salah satu bakal calon Bupati Kabupaten Gorontalo Risjon Sunge, mengungkapkan bahwa selain telah mendapatkan respon positif dari masyarakat, kehadirannya ditengah masyarakat mulai dibatasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo.
” Saya hanya berharap, Pemerintah Kabupaten Gorontalo bisa membuka ruang yang seluas – luasnya kepada siapapun untuk bertarung disini. Sehingga putera – puteri yang berniat untuk membangun daerah ini bisa turut ambil peranannya dan jika ruang itu dibuka lebar, saya kira semuanya akan berjalan lancar,” Ungkap Risjon.
Risjon mengakui dari seluruh kegiatannya, ditemukan beberapa titik yang ruang geraknya ditutup – tutupi.
” Untuk sementara, dari seribu kegiatan baru ada satu dua yang seperti itu. padahal belum masuk tahapan, tapi itu sudah luar biasa buat saya. berarti mulai diperhitungkan,” Kata Risjon.
Sebelumnya Risjon mengutarakan bahwa niatnya untuk maju di Pilkada Kabgor 2020 ini, sudah dimulai dari bulan juni 2019 dan di tiga minggu terakhir dirinya sudah memulai sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat di Kabgor.
” Rencana pencalonan saya itu sudah saya persiapkan kurang lebih empat bulan sejak bulan juni, setelah semuanya selesai saya memulainya tanggal 18 oktober. Alhamdulillah ditiga minggu terakhir, saya sudah melakukan sosialisasi dimasyarakat walaupun ini belum masuk ditahapannya, tapi Alhamdulilah respon masyarakat cukup baik, ” Terang Risjon.
Menyinggung statusnya yang saat ini masih tercatat sebagai Kepala DInas Sosial Provinsi Gorontalo, Risjon membantah jika pekerjaannya dimanfaatkan atau digunakan untuk kepentingan Pilkada Kabgor.
” Saat ini saya sementara melakukan pemantauan untuk penyaluran bantuan sosial, jadi memang tugasnya dilapangan (Untuk) melakukan pemantauan dan tetap melakuakn pekerjaan. Namun bukan berarti saya memanfaatkan tugas dengan niat saya, memang ada waktu tertentu untuk melakukan sosialisasi seperti membagi hari yakni di Sabtu dan Minggu. Tapi dihari kerja, saya tetap memantau penyaluran bantuan dan Insya Allah saya tidak pernah menggunakan fasilitas dalam melakukan sosialisasi,” Jelas Risjon.
Terkait dengan beredarnya video dan foto di media sosial perihal pemasangan baliho yang menggunakan mobil Dinas Sosial, Risjon mengaku bahwa itu adalah suatu kesalahan yang tidak diduga bahkan tidak pernah diperintahkan untuk menggunakan mobil berplat merah itu.
” Kalau menggunakan fasilitas, Insya Allah tidak. Walaupun kemarin ada tapi itu satu kesalahan dan tidak pernah menduga serta tidak ada perintah untuk itu. Cuma karena sopirnya terlalu bersemangat, padahal sebelumnya mobil operasionalnya telah saya siapkan. Dan ketika itu (Video dan Foto) itu direspon saya langsung memerintahkan untuk menarik kenderaan tersebut,” Tegas Risjon. (FN05)