Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Boalemo, Wisata Pulo Cinta yang dihebohkan akibat konten pornografi trand ternama Playboy yang mengambil latar belakang Destinasi khusus di Kabupaten Boalemo Gorontalo ini, pun mendapat respon dari management.
Kepada Faktanews, Management Pulo Cinta Roni Sedana Hermanto membantah jika pihaknya ‘melegalkan’ tindakan yang terlanjur beredar di pemberitaan belakangan ini. Menurut Roni, dirinya memang tidak mengetahui dan tidak melegalkan tindakan porno yang terjadi diareanya. Rony pun mengungkapkan, konten foto ataupun video tersebut dibuat secara pribadi oleh tamu dan disebarkan secara pribadi pula melalui akun pribadi yg bersifat private.
” Kami ingin klarifikasi mengenai pemberitaan mengenai “legalisasi” porno aksi. Kedua mengenai konten foto ataupun video yang dibuat secara “pribadi” oleh tamu dan disebarkan secara “pribadi” oleh tamu melalui akun “pribadi” yang bersifat private adalah tanggung jawab si “pembuat” konten tersebut. Dan Jika ada konten “pribadi” yang tersebar di media sosial maka yang bertanggung jawab adalah si “penyebar” konten tersebut karena itu adalah konten pribadi, ” Jelas Roni.

Roni pun menjelaskan bahwa pihaknya dan akun sosial mereka tidak mengetahui postingan foto beraroma porno tersebut. Roni mengisyaratkan, jika hal itu dilakukan oleh pihaknya, maka sebenarnya yang merasa dirugikan adalah pihaknya sendiri.
” Kami dari pihak pulo cinta dan media sosial pulo cinta bahkan tidak mengetahui dan tidak pernah melihat konten tersebut apalagi memposting foto tersebut tidak pernah. Jika ada pihak yang merasa dirugikan karena konten yang berlatar belakang Pulo cinta maka kami sendiri sebagai pihak Pulocinta yang paling dirugikan karena konten tersebut. Jadi sekali lagi kami merasa kata “legalisasi” adalah tuduhan yang cukup berat buat kami. Kami sedang mempertimbangkan jalur hukum bagi yang menyebarkan berita tersebut. ” Ungkap Roni.
Roni menambahkan bahwa hal ini bukan yang pertama dialami pihak management Pulo Cinta, bahkan menurut Roni pihaknya secara rutin melaporkan keberadaan tamu asing yang menginap di Pulo Cinta secraa berkala.
” Ini bukan berita pertama yang berusaha “menyerang” pihak kami. Bahkan beberapa waktu lalu kami dituduh melakukan prostitusi berdasarkan info karena identitas tamu tidak diketahui. Padahal kami melaporkan semua tamu asing kepada pihak kepolisian secara berkala,” Kata Roni.
Jika ada Peraturan Daerah (Perda) mengenai batasan – batasan yang harus dipatuhi oleh management Pulo CInta, maka kata Roni pasti akan dijalankan sebagai syarat resmi sebagai sebuah kejelasan hukum mengenai wisata di Provinsi Gorontalo.
” Kalau ada peraturan daerah yang harus kami jalankan misalnya menunjukkan surat nikah sebelum masuk ke villa, mari jadikan itu sebagai syarat resmi untuk semua daerah pariwisata di Gorontalo supaya kejelasan hukum bisa ditegakkan. Atau mungkin bisa juga kami akan menuliskan peraturan di reception seperti Dilarang berbuat asusila,” Tegas Roni.
Terakhir, Roni sangat menyayangkan jika konten pribadi ini tersebar serta mencoreng pariwisata gorontalo. Tegas Roni, Pihaknya tidak pernah melakukan legalisasi hal yang sudah beredar tersebut.
” Kami sangat menyayangkan kalau sampai konten “pribadi” ini tersebar dan mencoreng nama pariwisata Gorontalo. Sekali lagi dari pihak kami bukanlah yang melakukan “legasilasi” apalagi menyebarkan konten “pribadi” tersebut,” Tutup Roni. (FN12).