Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Menjelang berakhirnya masa jabatan Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), berbagai penggiringan pun mulai digencarkan, baik adanya kubu KAHMI dari kalangan Aparatur Sipil Negara dan KAHMI dari kalangan Akademisi.
Melirik dari kepemimpinan sebelumnya, Wakil Ketua Iskandar Ibrahim, S.Ip., M.Si menilai bahwa KAHMI Pohuwato tidak lagi berjalan pada kirai yang sebenarnya, dimana sebagai Organisasi Independent maka seharusnya tidak bisa masuk terlalu jauh kedalam Organisasi Pemerintahan.
” Jika sesuai berbicara marwah, maka seharusnya KAHMI sebagai organisasi Independent hadir sebagai pemberi solusi untuk berbagai problem, baik krisis kepemimpinan dan kebijakan – kebijakannya, dimana sebuah Keberpihakan dan empati itu seharusnya ditujukan dalam melahirkan calon pemimpin atau produk kebijakan daerah bukan insterfensi.” Jelas Iskandar
Sama halnya dengan Ketua Bidang Lingkungan Abd. Hamid Toliu, Kepada Fakta News dirinya mengatakan bahwa dengan akan berakhirnya kepemimpinan Mirnawati Modanggu, maka akan banyak peserta yang akan mengikuti kontestasi Balon Ketua KAHMI, sehingga Hamid Pun berharap semua kader memiliki hak yang sama.
” Dengan akan berakhirnya kepemimpinan Yunda Mirnawati Modanggu, pasti akan muncul figur-figur baru untuk ikut dan fight pada Musda Kabupaten Pohuwato, yang nantinya akan muncul lagi dan pastinya itu adalah KAHMI ASN yang akan mengusung calonnya dan begitupun dengan Akademisi, ini bukan untuk menciptakan sekat, sekali lagi tidak, dimana saya pun berharap dalam pemilihan tersebut semua punya hak yang sama untuk membesarkan KAHMI di Labupaten Pohuwato, Tanpa ada interfensi dari istana. ” Tutup Hamid (FN01)
Bersambung, Next (Apa Benar Adanya Titipan Istana Ditubuh KAHMI Pohuwato.?)