Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Maluku Tengah, Guna menyatukan presepsi dalam pengembangan investasi di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), antara Pemerintah Daerah dengan pengusaha serta staceholder terkait yang ada di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal (P3M). Kegiatan di pusatkan di Aula Pertemuan Lonusa Beach, Jumat, 12/7/19, di ikuti 40 orang pengusaha dan staceholder di Malteng, dibuka oleh Asisten Dua Sekretaris Daerah Malteng Bahrun Kalauw, SH. Mewakili Bupati Malteng Tuasikal Abua, SH.
Bupati dalam sambutanya yang dibacakan Asisten Dua Sekda Malteng Bahrun Kalau, SH. Mengatakan bahwa, kegiatan ini sangat panting dan juga diperlukan untuk mengoptimalkan koordinasi, memantapkan komitmen, kenjasama dan kesamaan presepsi atas berbagai kebijakan dan program pembangunan. Serta peningkatan peran PTSP dalam memberikan pelayanan perizinan untuk mendukung peningkatan penanaman modal di daerah ini.
“Untuk kepentingan pengembangan investasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka salah satu upaya strategi yang terus dilakukan pemerintah daerah adalah mempromosikan dan mengajak kehadiran Investor untuk menanamkan investasinya di daerah ini. Karena dengan makin banyak Investesi akan mampu memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Beberapa langkah tembosan yang dilakukan pemerintah untuk kepentingan pengembangan investasi kata Tuasikal. Antara lain mewujudkan kepastian hukum, keamanan, politik, menghasilkan kebijakan yang pro investasi, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai agar mampu meningkatkan minat animo investor dalam berinvestasi.
“Sebagai konsekuensinya, Pemerintah Daerah terus melakukan pembenahan dan penguatan kelembagaan serta meningkatkan peran PTSP dalam membangun sistem untuk peningkatan investasi dan pelayanan perizinan dalam mendukung Peningkatan Penanaman Moda,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, lanjut Tuasikal, pengembangan investasi di daerah ini juga dilakukan dengan cara peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan penanaman modal melalui Pelayanan terpadu Satu Pintu (PTSP) yang Prima.
“Untuk mewujudkan PTSP Prima sebagaimana dimaksud, terus disinergikan dengan Rencana Tata Ruang Milayah (RTRW). Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM), percepatan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja trampil, peningkatan iklim investasi daerah, pengawalan dan fasilitas realisesi investasi. Dengan demikian rapat koordinasi yang dilaksanakan pada hari ini diharapkan mampu mewujudkan integritas, sinergisitas dan sinkronisasi arah kebijakan program dan strategi dalam pengembangan penanaman modal serta memberi informasi pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu kepada Investor,” ujarnya. (Chn)