Satu terobosan baru kembali dilakukan oleh Lapas Kelas III Pohuwato. Dimana dalam rangka meningkatkan pembinaan pendidikan bagi warga binaan, Lapas Pohuwato melakukan perjanjian kerjasama dengan Sekolah Tinggi Alkitab Ginosko Airmadidi, Sulut.
Bertempat di aula MBR, Marisa kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Syarif Mbuinga, Kadivpas Kemenkumham Gorontalo, Kajari, Khaidir dan Kalapas Pohuwato, Rusdedy. Dalam sambutannya Bupati Syarif sangat mengapresiasi kerjasama ini.
“Saya bangga dengan pak Kalapas Pohuwato. Luar biasa terobosan dan inovasi beliau. Intinya kami sangat respon siap memberikan suport. Ini langkah dan gagasan yang baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Syarif menambahkan bahwa Lapas bukan tempat untuk menghukum orang, melainkan adalah tempat untuk mendidik masyarakat. Kelak mereka keluar maka akan terjadi perubahan yang signifikan. Baik itu mainsetnya serta paradigma berfikirnya.
“Dengan langkah memberikan sentuhan selama ini kita lebih kepada membangun skil keahlian agar mereka bisa diterima, dan mereka tidak menjadi masyarakat pinggiran. Mereka bisa langsung adaptif. Ada yang sedikit terabaikan dan memang hari ini diperhatikan oleh Kalapas yakni selain skil juga pendidikan termasuk di dalamnya adalah pendidikan moral,” tambah Bupati Syarif.
Sementara itu Kadivpas Kemenkumham Gorontalo menjelaskan bahwa pendidikan sebagai salah satu kegiatan pembinaan dalam Lapas. Yang diharapkan melalui pembinaan pendidikan ini bisa lebih membuat para warga binaan nantinya bisa terterima dengan sangat baik di masyarakat.
“Walaupun dia sudah melanggar hukum Insya Allah bisa kembali ke masyarakat dan diterima oleh masyarakat dengan bekal pendidikan ini. Selama ini Lapas selalu menjadi momok, seolah-olah orang yang sudah dihukum bersalah itu tidak bisa baik. Sehingga itu melalui kerjasama ini para warga binaan Lapas bisa mendapatkan satu bekal penting untuk bisa kembali ke masyarakat,” pungkasnya.(FN01)
