Faktanews.com (Daerah) – Gorontalo, Program ‘Jaksa Masuk Kampus’ yang dicetuskan oleh Kejaksaan Tinggi Gorontalo, bisa dikatakan telah berhasil menekan pelanggaran hukum dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Hal ini tampak dari minimnya pelanggaran hukum yang dilakukan mahasiswa yabg berada di Gorontalo.
Dalam sambutannya dihadapan mahasiswa Kampus IAIN Gorontalo, kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo Dr. Firdaus Dewilmar mengatakan bahwa pogram jaksa masuk kampus ini selain bertujuan untuk mensosialisasikan permasalahan hukum, pihaknya juga turut memberikan pencerahan mengenai Fungsi intelijen kejaksaan RI sebagai early system dalam perspektif national security.
Kajati Firdaus mengatakan bahwa memasuki kondisi pada abad 21 yang mengalami perubahan besar besaran diberbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang mengurangi sekat antara dunia fisik, digital dan biologi, peran kejaksaan semakin ditingkatkan. Pasalnya, di era Revolusi Industri 4.0 (the fourth industrial revolution) tidak hanya memberikan kemudahan tetapi juga menimbulkan kejahatan baru yang rumit dan pelik.
“Teknologi informasi dengan kecanggihan dan karakteristiknya tersendiri dimanfaatkan secara keliru sebagai sarana melakukan berbagai jenis kejahatan, nah ini yang menjadi tugas kita bersama disemua kalangan agar supaya menjadi bijak dan lebih berhati hati serta tidak memanfaatkan zaman untuk kejahatan. ” Jelas Firdaus.
Lebih lanjut Kajati Firdaus menjelaskan bahwa persoalan berikutnya yang juga perlu dicermati adalah situasi politik yang terjadi, karena setiap kali adanya kompetisi dan “pertarungan” perebutan posisi, kedudukan, dan kemenangan di antara aktor-aktor politik terutama saat Pemilukada, Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Menurutnya, Pemilu yang akan segera dilangsungkan secara serentak pada bulan April 2019 ini, dikhawatirkan tidak hanya menimbulkan kompetisi antar calon legislatif dan pasangan calon presiden dan wakil presiden saja, melainkan juga akan melibatkan sengitnya persaingan di antara massa pendukung dan masyarakat secara luas.
“Yang dalam situasi seperti itu, dinamika politik menjadi sulit diprediksi (unpredictable) karena sangat kental dengan banyaknya kepentingan yang saling berhadapan dan dapat menimbulkan benturan sebagai imbas dari ambisi untuk semua ingin menang walau dengan menempuh dan menghalalkan segala cara yang pada akhirnya bermuara menjadi persoalan hukum,” Tutup Firdaus
Kegiatan Jaksa Masuk Kampus ini juga, dirangkaikan dengan penandatanganan MOU antara Kejaksaan Tinggi Gorontalo dengan Kampus IAIN Gorontalo (FN02)