Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Boalemo, Masyarakat Kabupaten Boalemo, khususnya di Kecamatan Tilamuta mengecam kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Boalemo. Pasalnya, kenaikan tarif PDAM sebesar 50% per kubik dan tidak tersedianya air dewasa ini, memicu kegeraman masyarakat karena sebahagian besar tidak bisa melakukan aktifitas rumah tangga dan sebagainya.
Salah satu warga di Kecamatan Tilamuta yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa, dirinya kesal dan kecewa atas kenaikan tarif pembayaran sebesar 50%. Dirinya pun menilai kenaikan tariff tersebut tidak sepadan dengan tidak tersedianya air dan kualitas air yang keruh.
“ Jujur saya sangat kesal dan kecewa dengan PDAM, harganya naik sebesar 50% dengan tanpa disosialisasikan terlebih dahulu, airnya berkeruh bahkan kadang – kadang ada pasir dan tidak lancar. Harusnya harga yang naik, kualitasnya juga ditingkatkan.” Ujarnya kesal.
Direktur PDAM Boalemo Hisyam Tambiyo, ketika diklarifikasi Faktanews mengatakan bahwa alasan pihaknya menaikan tariff sebesar 50% per kubik ini, karena melihat kondisi Perusahaan yang mendekati collapse. Menurut Hisyam, jika tidak dinaikan maka PDAM Boalemo akan bangkrut dikarenakan besar pasak dari pada tiang.
“ Jika tidak dinaikan, maka Perusahaan ini akan akan roboh (bangkrut,red) karena dari seluruh PDAM di Provinsi Gorontalo, PDAM Boalemo itu yang paling dibawah tarifnya.” Jelas Hisyam.
Hisyam pun menambahkan bahwa keluhan masyarakat terkait keruhnya air jika musim penghujan, maka kata Hisyam itu adalah gangguan alam. Dimana ketika hujan tentu diawal mengalirnya air pasti keruh, untuk itu pihaknya selalu menangani hal tersebut ketika datang musim hujan.
“ itu normal, karena setiap musing hujan pasti diawali dengan air yang keruh. Namun ini selalu diantisipasi dan langsung dikerjakan petugas kami. Nah, saat ini Boalemo masih mengalami musim kemarau, yang perlu ditegaskan bahwa Boalemo tidak pernah mengalami gangguan ataupun kekeringan karena kami PDAM selalu mengatasi persoalan itu.” Tegas Hisyam. (FN06)
