Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Setelah berhasil mempersembahkan Golden Medal Level II pada kegiatan Bali International Choir Festival, Penggunaan anggaran untuk tim Paduan Suara Madani (PSM) Kabupaten Pohuwato dinilai tidak transparan. Pasalnya, prestasi yang diraih dengan susah payah tersebut, menyisahkan polemik terkait dengan tidak jelasnya pengunaan anggaran yang belakangan masih dipinjam tersebut.
Hasil penelusuran Fakta News serta kesaksian dari salah satu peserta, berhembus sebuah persoalan fasilitas hingga penggunaan budget yang diduga membuat sebahagian peserta mengeluhkan serta mempertanyakan anggaran yang digunakan pada saat di Bali kemarin.
Kepada Fakta News, Salah satu peserta yang namanya enggan untuk dipublikasikan mengatakan bahwa pada saat hari terakhir di Bali, mereka kekurangan makanan dan adanya pungutan hingga 100 ribu per orang untuk membayar biaya penginapan yang mereka tinggali.
“Susah yang torang (kami) rasakan, torang makan saja itu hanya pada saat pelaksanaan kegiatan, torang disana pun mo tidor 4 orang satu kamar, dimalam terakhir berubah sampe 7 orang perkamar dengan harus mengumpulkan uang sebesar 100 ribu perorang.” Keluhnya.
Ditambahkannya lagi, bahwa anggaran saat itu didapatkan berdasarkan pinjaman dari salah satu Anggota DPRD Kabupaten Pohuwato, Kepala Bagian Umum Pemda Pohuwato dan sumbangan atas proposal yang diedarkan guna untuk mendukung kegiatan yang akan diikuti.
“Yang berangkat itu ada 36 orang berikut pelatih, cek para cek torang ini Cuma dia kasedaftar di kelas ekonomi dengan fasilitas yang beken manangis, sementara trang tau Rp. 90 juta ini untuk biaya pendaftaran, akomodasi dan makan peserta, belum lagi uang yang ti Pak Kabag Umum ada kase pinjam Rp. 50 juta dengan uang proposal Rp. 60 juta, itu yang torang mo cari tau, intinya torang tidak dikondisikan, sementara torang berusaha yang terbaik untuk pohuwato,dan informasi terakhir ternyata dari 90 juta itu yang dipakai itu hanya sekitar Rp. 29 juta, baru depe sisa dimana.”Imbuhnya.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Pohuwato Arfan Tangoi saat dihubungi via seluller membenarkan adanya pinjaman yang didapatkan sebesar 90 juta dari salah satu Anggota DPRD, setelah itu dirinya tidak tauhu menahu dengan penggunaan dana tersebut.
“Memang benar uang itu kami pinjam dari Haji Iwan, sebab anggaran yang ada di dinas itu masih kosong dan menunggu APBD, anggaran untuk PSM itu sekitar hampir Rp. 200 juta, kalau untuk penggunaan anggarannya silahkan ditanyakan langsung ke Panitia, sebab merekalah yang mengatur segala sesuatu untuk PSM.”Tegas Arfan
Elvian Puluhulawa Penanggung jawab sekaligus merangkap Konduktor PSM , ketika diklarifikasi Fakta News mengatakan bahwa anggaran Rp. 90 juta adalah kontribusi untuk ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan di Bali, terlebih lagi adanya tambahan biaya dikarenakan biaya tiket naik.
“Sebenarnya kami tidak ada anggaran untuk itu,dan kami sudah melakukan kesepakatan dengan teman-teman peserta untuk membawa bekal sendiri,saat itu kami berusaha dan akhirnya kami mendapatkan pinjaman dari Pak Haji Iwan 90 juta melalui mediasinya Pak Kadis dan Pak Bupati serta dana bantuan dari proposal sebesar 60 juta.”Jelas Elvian seraya menambahkan
Bahwa pengumpulan dana sebesar 100 perorang tersebut dikarenakan biaya hotel membengkak, sebab dalam ketentuan nginap itu hany 4 hari 5 malam, sementara peserta sudah 1 minggu berada di Bali.
“Jadi memang minim anggarannya, persoalan Hotel dan kapasitas orang dalam satu kamar itu karena biaya untuk hotel sudah habis, karena yang terhitung itu 4 hari 5 malam, sementara kami sudah 1 minggu, alasan kenapa kami tertahan karena biaya tiket saat itu mencapai 2 juta lebih, jadi kami tunggu hingga biaya normal.”Bantah Elvian. Bersambung (FN01)