Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Maluku Tengah, Untuk lebih mempererat hubungan tali asih silaturahmi baik antara sesama guru, murid dengan murid maupun antara guru dengan murid serta orang tua wali di bulan suci ramdhan 1439 Hijria. Sekolah Dasar Negeri Sembilan (SDN 9) Masohi Kecamatan Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Selasa, (5/6), menggelar kegiatan buka puasa bersama (Bukber).
Hadir seluruh siswa-siswi baik yabg beragama muslim maupun yang beragama nasrani, orang tua murid, staf dewan guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) Ny. Wiladida.S.Pd, serta Ketua komite sekolah Yuslan Idris,SE, sementara hadir memberikan tausia menjelang buka ustad Agus Sultan. S.Pd.
Dalam tausianya kepada seluruh murid siswa-siswi dan staf dewan guru mengatakan bahwa, saat ini kita semua dalam bulan ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan penuh berkah.
” Sehingga bulan ramdhan ini juga kita katakan sebagai bulan pendidikan, kita diajarkan untuk menahan hawa nafsu, saling menjaga satu dengan yang lain antara agama satu dengan yang lain, ” ingat ustad.
Selain itu dikatakan, dalam bulan ramadhan ini, kita semua harus lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, kita juga harus saling menjaga toleransi, sebab negara kita adalah negara pancaila dan bihneka tunggal ika yakni berbeda-beda tetapi satu.
“Seperti di SD Negeri 9 Masohi, siswanya hetrogen artinya ada siswa yang beragama muslim dan beragama kristen, olehnya itu kita harus menjaga toleransi. Sehingga siswa yang beragama kristen dalam ramadhan ini harus menghargai siswa yang beragama muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, begitu juga sebaliknya yang muslim dapat menjaga yang kristen,” ujarnya.
Menurutnya, apa yang sudah dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan jajaran staf dewan guru SD Negeri 9 Masohi, sangat positif dan memberikan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara kepada siswa-siswi.
“Buka puasa bersama yang dilaksanakan, memberikan contoh bahwa keragaman beragama tidak dapat membatasi hubungan antara satu dengan yang lain. Karena pancasila adalah falsafa hidup bangsa indonesia, perekat bangsa, sehingga toleransi beregama perlu kita jaga, ” kata ustad Agus (Ruslan)