Saiful Mbuinga : Saya Tidak Akan Hadir Disitu, Karena Itu Bukan Substansi Perjalanan Dinas
Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Dugaan penggunaan uang rakyat yang dilakukan oleh seluruh Anggota DPRD Pohuwato dalam rangka mendukung salah satu peserta Liga Dangdut Indonesia (LIDA) asal Kabupaten Pohuwato pun terus disorot. Pasalnya, dengan diboyongnya keluarga Anggota DPRD beserta sebagian konsituen dengan biaya ditanggung dengan perjalanan dinas DPRD Kabupaten Pohuwato, telah menjadi rahasia umum yang tersebar di Kota Marisa.
Ketua Gerakan Pemuda Anti Korupsi (Gepak) Indonesia Rahmat Himran kepada Fakta News mengungkapkan kekecewaannya. Dimana menurut Rahmat yang juga Putra Gorontalo ini menilai bahwa kondisi ini adalah bukti bobroknya para Anggota DPRD yang memanfaatkan dan menikmati fasilitas Negara dengan memboyong sanak familinya dalam beberapa kegiatan.
“ Presiden Jokowi sudah sering mengingatkan soal perdis, dimana presiden sudah menyatakan bahwa penggunaan perdis harus sesuai pertanggung jawaban atas kegiatan intinya. Dan kebiasaan para Wakil Rakyat dengan memanfaatkan fasilitas Negara untuk memboyong keluarganya pada momen momen tertentu bisa dikatakan sebuah bentuk korupsi. Tolong Para Aleg yang terhormat, pentingkanlah urusan yang benar – benar sesuai kebutuhan rakyat, jangan hanya berkedok konsultasi ke Kementerian dan sejenisnya, terus dimomen ini Para Aleg juga memboyong keluarganya. “ Tutur Rahmat.
Rahmat Himran menambahkan bahwa dilain sisi dukungan untuk Yuyun Lukum yang tampil di Liga Dangdut Indonesia (LIDA) mewakili Provinsi Gorontalo adalah sebuah hal yang positif. Namun ketika dukungan itu menggunakan anggaran daerah dengan tampilnya seluruh Anggota DPRD beserta keluarganya secara langsung hadir di Studio salah TV Swasta, patut disayangkan.
“ Sebenarnya mendukung salah satu utusan ke ajang pencarian bakat itu sangat positif, apalagi itu didukung oleh Pemerintah Daerah dan para Wakil Rakyat. Namun ketika dukungan itu dilakukan dengan harus hadir secara langsung oleh `para Aleg dan keluarganya, itu patut dipertanyakan. Apakah menggunakan uang pribadi atau uang rakyat. Nanti kita bisa lihat dilaporan DPRD nanti dan untuk itu saya minta Fakta News tetap mengawal hal ini. Jika ada indikasi korupsi dalam laporan perdis kali ini, kami akan tindak lanjuti ” Tegas Rahmat.

Seperti yang diberitakan sebelumnya ( Baca : http://faktanews.com/2018/02/23/hadiri-lida-dprd-pohuwato-disorot/ ) bahwa ada dugaan penggunaan uang daerah dalam perjalanan dinas para Anggota DPRD Pohuwato yang mengajak keluarga serta beberapa konsituennya pun menjadi perhatian. Pasalnya, dalam bantahan Sekertaris DPRD himan Katohidar menjelaskan bahwa benar adanya para Anggota DPRD telah melakukan perjalanan dinas dalam rangka konsultasi di Kementerian Pariwisata.
Hanya saja waktu keberangkatan ini bertepatan dengan kegiatan LIDA, yang menampilkan Yuyun Lukum peserta asal Pohuwato maka itu diikuti oleh para Anggota DPRD. Dan jika ada masyarakat yang berangkat menggunakan perdis dengan memakai nama ASN di Sekretariat DPRD, tentu itu tidak benar. “ Bantah Hikman.
Wakil Ketua DPRD Pohuwato Saiful Mbuinga kepada Fakta News mengungkapkan kekecewaan atas info yang telah berkembang tersebut. dirinya mengatakan bahwa kegiatan inti dalam perdis kali ini adalah untuk konsultasi di Tiga Kementerian ini murni untuk konsultasi, hanya saja bertepatan dengan kegiatan LIDA, makanya pihaknya hadir secara langsung untuk mendukung Yuyun Lukum yang notabene adalah warga Kabupaten pohuwato.
“ Saya tidak mau terjebak dengan hal ini, jujur saya menyayangkan informasi yang telah berkembang itu. Karena kedatangan kami disini pada intinya adalah melakukan konsultasi dengan Tiga Kementerian terkait hal hal penting yang akan kami bahas di DPRD nanti. Dan untuk itu saya tidak akan hadir di Studio Indosiar.” Tutup Saiful. (FN02)