Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Minggu, 25 November 2017. Pengurus Korp PMII Puteri (KOPRI) Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pohuwato melaksanakan acara peringatan hari lahir KOPRI yang ke-50 tahun yang pertama kalinya di daerah Panua.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Pohon Cinta Marisa tersebut dikemas dalam bentuk Camping Pergerakan kemudian dilanjutkan dengan Diskusi Kepemimpinan Perempuan yang dikoordinatori oleh Indira Supu yang juga sebagai Sekretaris Komisariat PMII di Ichsan Pohuwato.
Camping dan diskusi yang juga dihadiri langsung oleh Sekretaris KOPRI PC PMII Pohuwato, Nurain Mohi tersebut, lebih menitikberatkan pada maksimalisasi peran dan tugas Kopri dalam proses membangun intelektual, spiritual dan emosional mahasiswa sebagai organisasi extra kampus di Pohuwato.
“Secara nasional, kopri sudah berhasil memproduksi banyak kader puteri yang militan, saya berharap momentum ini menjadi cikal bakal lahirnya kader putri yang dapat mengisi peran dan tanggungjawab KOPRI di tubuh PMII Cabang Pohuwato ini.” Tegas Nurain.
Moh. Fahri Tuda selaku Ketua Umum PC PMII Kabupaten Pohuwato menyampaikan rasa bangga dan terimakasihnya kepada pengurus Korp PMII Putri PC PMII Pohuwato.
“Saya dan kita semua patut berbangga kepada Kopri Cabang Pohuwato karena sudah sukses menyelenggarakan kegiatan ini walaupun terbilang cukup sederhana, hal tersebut membuktikan bahwa para kader-kader puteri PMII berpeluang besar untuk dapat terus mengembangkan kerja-kerja KOPRI di Cabang PMII Pohuwato,” Papar Fahri Tuda.
Ditambahkannya, mengingat Hari Lahir KOPRI ini memasuki tahun ke 50 dan untuk Pohuwato baru pertama kalinya maka Fahri menyampaikan bahwa saat ini pengurus KOPRI harus mampu menjadi wanita yang kuat secara mental dan bisa mengemban amanah besar organisasi.
“Di empat tahun terakhir ini PB PMII memperkenalkan istilah baru yang sebelumnya belum digunakan dalam kaderisasi formal PMII dalam membungkus istilah pergerakan kaum perempuan, yakni Nahdlatun Nisa’ atau kebangkitan perempuan, oleh karena itu KOPRI harus menjunjung tinggi tiga doktrin dasar dalam KOPRI yakni Al-Khuriyah atau pembebasan (kemerdekaan), Al-Adalah atau keadilan, adil sejak dalam pikiran apalagi perbuatan serta AlMusawwamah atau kesetaraan, yaitu kesetaraan kesamaan hak untuk mendapatkan ruang dan akses publik untuk mengamalkan ilmu dan pengetahuan seluas-luasnya.” Terang Fahri.
Turut hadir dalam diskusi tersebut, Yosar Ruiba, salah satu anggota Mabincab PMII Pohuwato. Di sela-sela kegiatan itu, Yosar mengajak segenap kader KOPRI untuk meneladani seorang tokoh Muslimat NU yakni mantan ketua umum PP Muslimat NU, Asmah Sjachruni yang terkenal dengan sebutan singa podium. Ada kalimatnya yang terangkai rapi yang dapat menyulut api semangat perempuan Nahdliyin.
“Jangan meminta jatah atau keistimewaan karena kodrat perempuan kita. Tapi kita harus menuntutnya jika memang layak untuk kita. Jadi, ada perjuangan. Kalau perlu kita rebut posisi itu dengan argumentasi yang tepat. Itu namanya berjuang. Jangan sekali-kali berharap diberi. Tak bakalan wanita akan diberi hak-hak yang lebih tinggi oleh kaum pria.” kutip Yosar memotivasi.
Kepada awak Fakta, Uchi Lamusu selaku Ketua Panitia kegiatan mengutarakan rasa syukurnya atas terselenggarakan harlah KOPRI ke 50 yang pertama kali di Pohuwato ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader yang telah ikut serta bekerja keras mensukseskan acara ini, semoga kedepan KOPRI Pohuwato menjadi lebih giat lagi dalam memajukan organisasi PMII di daerah ini,” ungkap Uchi.
Kegiatan itu diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan foto bersama dengan seluruh anggota dan kader yang sempat hadir pada acara tersebut.(FN 08)