Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Olahraga

Bawa Harum Nama Daerah, Kisah Miris Sang Juara yang Jadi Abang Bentor

×

Bawa Harum Nama Daerah, Kisah Miris Sang Juara yang Jadi Abang Bentor

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Mohamad Herson, Atlit Timnas Takraw yang memberikan prestasi bagi Indonesia dan Gorontalo, namun sulit mencari pekerjaan karena tidak diperhatikan Pemerintah
Faktanews.com (Daerah) – Gorontalo, Ketika dikatakan sebagai negara tanpa atlet hebat, tentunya adalah salah karena Indonesia khususnya Gorontalo yang memiliki olahragawan hebat atau bahkan sampai sekarang masih mencetak bibit hebat yang berkecimpung dalam dunia olahraga dan berprestasi di dalam atau luar negeri. 
Dari tahun ke tahun, ada beberapa atlet dari dalam negeri yang pernah menorehkan kemenangan dan mengharumkan nama Indonesia dalam bidang olahraga di kancah internasional. Sayangnya, tidak semua olahragawan dibumi serambi madinah ini memiliki nasib baik ketika dirinya sudah mempersembahkan yang paling terbaik untuk daerah dan negara. Memiliki hidup yang cukup memprihatinkan, ditambah lagi jarang dari mereka yang terekspos media dan tidak mendapatkan perhatian dari negara walaupun olahragawan-olahragawan ini pernah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
 
Salah satu Atlet Takraw Terbaik Indonesia asal Gorontalo Mohamad Herson, setelah berhasil membawa pulang Medali Perak untuk Indonesia di Sea Games 2017 Malaysia bersama teman-temannya, kini pria yang sudah berkeluarga inipun langsung mencari nafkah dengan menarik bentor (Becak Motor) demi menghidupi keluarganya dan dinilai tidak ada perhatian dari Pemerintah Daerah.

Hal ini diungkapkan Alfian Kasim, Teman sejawat dari Mohamad Herson yang merasa perihatin atas kondisi atlet yang telah mambawa harum negara dan Gorontalo khususnya. ”
Sebagai teman yang pernah tinggal bersama dengan Herson Mohamad, di PPLP Gorontalo kurang lebih 3 Tahun dari 2006-2008, Saya sangat salut atas semangat dan kesederhanaanya, namun di lain sisi saya sangat menyayangkan minimnya Perhatian Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal ini yang menaungi bidang Olah Raga. ” Ungkap Fian di sosial media Kamis (14/9).
 
Selanjutnya Alfian berharap agar kiranya Pemerintah Daerah dapat memperhatikan kondisi para pahlawan  olahraga yang telah mengarumkan dan memberikan prestasi bagi daerah. ”
Semoga Pemerintah daerah maupun Pemerintah Provinsi dapat memberikan apresiasi atau sebuah penghargaan kepada Atlet-atlet Terbaik Provinsi Gorontalo, walau berupa pekerjaan tenaga kotrak (Honorer). Semoga para petinggi dan pemegang kekuasaan dapat memperhatikan nasib saudara-saudara saya kedepannya.” Harap Alfian.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Gorontalo Rustam Akili dalam perbincangan Group WhatsApp ” Info Aktual” mengatakan bahwa pihaknya hingga kini masih mencari jalan keluar untuk memenuhi kesejahteraan dari para atlet dan pelatih yang ada diGorontalo. Menurut Rustam, hal ini telah diupayakan ketika Tim Takraw  mempersembahkan 2 (Dua) Medali emas di PON XIX Bandung. ” Pada waktu itu Saya selaku Ketua KONI Provinsi Gorontalo akan berusaha mencarikan kerja bagi 12 Atlit yang telah mengharumkan nama daerah, namun upaya yang saya lakukan belum membuahkan hasil. Memang Pemprov telah mengalokasikan dana hibah untuk KONI lewat  APBD. Dan untuk Tahun 2017 saja, KONI mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.850.000.000,- (Satu Miliar Delapan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah), Dibandingkan Tahun 2016 yang mendapatkan alokasi sebanyak Rp. 8,5 M karena ada event PON. Olehnya pada waktu itu saya sepakat dengan teman – teman bahwa Pembinaan dan kesejahteraan Atlit dan Pelatih harus menjadi perhatian bersama.” Ungkap RUstam.
Ketika disinggung persoalan 5 (Lima) Atlit timnas Takraw asal Gorontalo yang berhasil menyumbangkan medali bagi Indonesia namun belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Rustam Menjelaskan saat ini pihaknya masih menunggu pencairan dana KONI Tahap 2. Dimana menurut Rustam, Bonus yang akan diberikan kepada atlit tersebut akan diambil dari sisa pencairan dana hibah KONI yang masih berkisar Rp. 850.000.000. ” Unuk mereka memang ada bonus khusus, tapi menunggu dulu pencarian  danah hibah tahap 2 yang masih Rp. 850.000.000. sehingga persoalan yang menjadi konsen kita adalah masa depan atlit yang berprestasi, Insya ALlah minggu depan akan kami bicarakan bersama. ” Tutup Rustam. (FN02)
Example 300x300 Example 300x300
Example 120x600
rtp slot