Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Ekonomi & Bisnis

Dana CSR Bank SulutGo Limboto, Diduga Salah Peruntukannya

×

Dana CSR Bank SulutGo Limboto, Diduga Salah Peruntukannya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60



Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Gorontalo, Seperti diketahui, salah satu program pemerintah Kabupaten Gorontlalo didalam mengenjot  usaha – usaha kecil menengah bagi rakyatnya yakni membangun lokasi kuliner dan kerajinan nasional dilokasi wisata pemandian air panas Pentadio resort.
Dengan menggunakan Dana Corporate Social Responbility (CSR) Bank Sulutgo Cabang Limboto, diduga salah peruntukan dan sarat kolusi. Pasalnya Dana Hibah sebesar 1 Miliar ini, setengahnya hanya digunakan untuk membangun Nasional Village atau minatur rumah kuliner nusantara.
Hal ini memicu pertanyaan dibeberapa kalangan dan bahkan orang – orang terdekat dari pasangan Nafas (Nelson Fadli) itu sendiri. Menurut mereka proyek yang dikerjakan terburu – buru karena harus diresmikan diawal pergantian tahun 2017 ini, tidak sesuai aturan dan terkesan sarat kolusi.
“ Pembangunan nasional Village di pentadio itu sepertinya tidak sesuai dengan asal muasal dananya. Harusnya dana hibah dari Bank Sulutgo itu  digunakan untuk membantu para pengusaha pengusaha kecil sesuai dengan salah satu program pemkab gorontalo , namun pada kenyataannya setengah dari dana itu digunakan untuk membangun bangunan yang seperti rumah burung itu. Dan tak jelas asas manfaatnya dimana” Jelas Narasumber yang namanya tidak mau diberitakan.
Jika menilik peruntukan dari dana hibah Bank Sulutgo Tahun Anggaran 2016 seperti yang sudah dijelaskan oleh beberapa narasumber, seharusnya dana tersebut dikelola full oleh Tim Ekonomi Kreatif, sesuai dari hasil kesepakatan Bupati Nelson dan para SKPD termasuk dari Pihak Bank Sulutgo. Dimana setelah dicairkan dan diterima oleh Tim Ekonomi Kreatif (Ekraf), Bupati Nelson Mengambil Alih penggunaan anggarannya hanya dengan menilai bahwa Tim Ekraf lamban dalam melaksanakan tugas. “ mereka lamban, sehingga harus saya ambil alih yang tentunya setelah saya konsultasikan dengan para SKPD dan Bank SulutGo pusat untuk pengerjaannya.”jelas Nelson yang dihubungi awak media ini Via Telpon selullernya Kamis (30/4).
Disinggung soal salah peruntukan, Bupati Nelson dengan tegas menjelaskan bahwa dalam setiap proses penggunaan Dana itu dari awal hingga sekarang tidak ada dugaan salah peruntukan ataupu korupsi yang terjadi.
 “Karena pada setiap prosesnya saya sering konsultasi dengan Bank Sulutgo Pusat dan para SKPD terkait. Sehingga saya tegaskanlagi bahwa tidak ada korupsi ataupun kolusi dan salah peruntukan daripada penggunaan anggaran untuk membangun miniatur rumah kuliner karena itu juga bahagian dari ekonomi kreatif. “Bilang Nelson, sembari menambahkan bahwa penggunaan dana CSR Bank Sulutgo tidak semuanya diperuntukan untuk membangun itu (Nasional Village,Red), di Lima Ratus Juta itu juga terdapat bantuan langsung kepada para pengusaha – pengusaha yang membutuhkannya.” Jadi tidak semuanya dianggarkan untuk pembangunan miniatur rumah kuliner itu, ada beberapa yang kami salurkan kepada para pengusaha kelas kecil dan baru.” Tambah Nelson.
Sementara itu, Ketua Tim Ekonomi Kreatif Kabupaten Gorontalo Iqbal Makmur kepada awak media melalui selullernya menjelaskan dan membenarkan bahwa dana hibah tersebut sudah diterima pihaknya. Dimana dia juga membenarkan bahwa untuk pengelolaan dari dana tersebut sudah diambil alih Bupati Nelson termasuk pekerjaan proyek Nasional Village. 

“Iya memang benar dananya sudah kami terima dan sudah masuk kekas Tim Ekraf. Dan untuk selanjutnya termasuk pengerjaan miniatur rumah kuliner dipenatdio resort itu memang sudah diambilalih langsung oleh pak Bupati.” Kata Iqbal yang tidak membenarkan jika anggaran  proyek tersebut sudah sesuai peruntukannya dan tidak ada yang salah.
“ jadi benar kata Bupati, bahwa sebagai pengambil kebijakan tentu hal tersebut sudah dan tidak melangkahi prosedur yang ada. Sehingga pernyataan – pernyataan miring yang mengatakan dana tersebut salah peruntukan, itu tidak bisa dipertanggung jawabkan.” Tambah Iqbal.
Agus Pomalingo sebagai kontraktor pelaksana kegiatan pembangunan Nasional Village, ketika dihubungi awak media ini via selullernya enggan berkomentar terkait hal itu. Dirinya hanya meminta faktanews untuk menghubungi Kadis Nakertrans Kabupaten Gorontalo saja. “ ow, hubungi saja kadis naker yah.” Jawabnya singkat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gorontalo  Muchtar Nuna, ketika dikonfirmasi awak media ini soal keterkaitan pihaknya pada Tim Ekonomi Kreatif Kabupaten Gorontalo hanyalah dalam sektor pengurangan pengangguran dengan meningkatkan peluang – peluang usaha yang di bina dan dikembangkan oleh Tim Ekraf Kabupaten.

“ jadi peran Naker hanyalah dalam pengurangan angka pengangguran yang ada dengan cara meningkatkan peluang – peluang usaha yang dikembangkan oleh tim ekraf.” Singkat Muchtar.Bersambung (Jeff)

Example 300x300 Example 300x300
Example 120x600
rtp slot