Scroll untuk baca artikel
Pasang Iklan
Example floating
Example floating
Politik

Langkah Cerdas, Memilih Bupati

×

Langkah Cerdas, Memilih Bupati

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Harapan Untuk Perubahan

Oleh : Jeffry As. Rumampuk – Profesional



DARI sudut psikologi-politik, pemimpin yang baik bukanlah  pemimpin yang mencalonkan diri tetapi pemimpin yang dicalonkan rakyat. Namun, 99,99% pemimpin yang muncul di Indonesia Utamanya di Provinsi Gorontalo  adalah pemimpin yang mencalonkan diri hanya karena antara lain punya uang banyak. Celakanya adalah, 99,99% rakyat terutama para pemilih dalam pemilu/pemilukada tidak memahami psikologi, terutama kepribadian Para Calon. Hasilnya adalah munculnya pemimpin-pemimpin yang korup dan sombong. Oleh karena itu, Kami mengajak anda semua untuk mengenal secara luas Calon pemimpin yang kita jagokan untuk menjadi Khalifah yang benar – benar bisa mewakili apa yang bisa kita aspirasikan.
Mencalonkan diri dan ambisi
Calon pemimpin yang mencalonkan diri sebagian besar adalah karena faktor ambisi (dalam arti negatif). Sebab di belakang ambisi pribadi, tentu ada motivasi-motivasi pribadi. Karena fokusnya adalah pribadi, maka format berpikirnya adalah mengutamakan kepentingan pribadi. Hal ini akan mempengaruhi perilaku dan kebijakan-kebijakannya. Calon pemimpin yang demikianseringkali kurang memperhatikan kepentingan orang lain. Apalagi kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat hanya merupakan kegiatan sampingan dan mungkin merupakan skala prioritas ke-9999. Kekecualian memang ada. Tetapi, kebanyakan begitu.
Dicalonkan rakyat dan amanah
Calon pemimpin yang dicalonkan rakyat adalah karena faktor amanah (dalam arti positif). Sebab, rakyat menilai orang yang dicalonkan dianggap sebagai tokoh masyarakat yang merakyat. Kebanyakan berdasarkan pengamatan sengaja atau tak sengaja selama bertahun-tahun. rakyat sudah mengenal kualitas pribadinya, perilakunya dan kualitas kepemimpinannya. Dengan demikian, jika dia terpilih, punya rasa tanggungjawab yang besar terhadap rakyatnya. Jika perlu, seluruh gajinya akan dibagikan ke rakyat, terutama rakyat miskin. Kekecualian memang ada, tetapi  kebanyakan demikian.
Contohnya, Sebagai manusia Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa. Namun sebagai Nabi, beliau adalah manusia yang luar biasa. Beliau tidak hanya dipilih rakyat, tetapi dipilih dan dipercaya langsung oleh Tuhan untuk mengajarkan, mengamalkan dan menyebarluaskan agama Islam. dilain sisi sebagai manusia biasa, Bung Karno wajar saja kalau suka wanita dan tukang kawin. Tetapi sebagai pejuang kemerdekaan, beliau mempunyai nilai lebih yang layak diapresiasi. Punya ideologi yang jelas. Beliau maju sebagai presiden atas usulan dan desakan rakyat. Karena telah terbukti beliau punya jasa-jasa terhadap kepentingan bangsa dan negara. Bukan demi kepentingan pribadinya. Walaupun Bung Karno maju sebagai capres menggunakan keendaraan politik PNI (Partai Nasional Indonesia), namun beliau menang telak dalam pemilu sebab beliau telah terbukti berangkat dari perjuangan nyata demi rakyat.
Lalu Bagaimana calon pemimpin sekarang…??? Kualitas calon pemimpin kita kebanyakan bermodalkan uang banyak, pamer hasil kerja, pakai peci dan jubah hanya saat kampanye visi dan misi yang tidak realiisris, janji-janji sorgawi, slogan-slogan berupa pepesan kosong dan mencalonkan diri demi ambisi pribadi dan golongannya. Kalaupun dia terpilih, bukan karena kualitasnya, tetapi karena uang dan janji-janji sorganya. Atau karena faktor popularitas, kharisma, figurnya dan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan kualitas.

Bagaimana cara mengetahui kualitas para calon pemimpin?

1.Mengetahui latar belakang kehidupan calon pemimpin (kekayaannya, pekerjaannya, usaha yang dimiliki , sumber keuangannya dan lain-lain)
2.Mengetahui pretasi-prestasi atau karir-karir sebelumnya
3.Mengetahui perilakunya di masa sebelumnya
4.Mengetahui latar belakang pendidikannya
5.Mengetahui kehidupannya sehari-hari
6.Mengetahui kepribadiannya
7.Mengetahui tingkat kecerdasannya
8.Mengetahui gagasan-gagasannya
9.Mengetahui realistis atau tidak realistisnya visi dan mi
sinya
10.Mengetahui motivasinya mencalonkan diri

Nah, Jangan Asal Pilih Wahai Saudaraku.  Ingat Sabda Nabi Muhammad SAW,” Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang mencalonkan diri, Pilihlah Pemimpin yang dicalonkan rakyat. 
Example 120x600