Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Boalemo, Rencana Pemerintah Kabupaten Boalemo untuk memindahkan pasar tradisional bongo 1, kembali mendapat penolakan serius dari para pedagang sekitar. Pasalnya, alasan penolakan para pedagang ini adalah rencana Pemerintah yang akan menutup aktivitas perdagangan dipasar yang sudah berumur kurang lebih 40 (Empat Puluh) Tahun ini.
Menurut tokoh masyarakat yang juga salah satu pedagang dipasar tradisional Abdullah bin Jafar, kepada awak media ini mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan aktivitas jual beli semenjak pasar tradisional itu dibuka pada tahun 1977. Sehingga dengan adanya rencana Pemerintah Daerah untuk menutup pasar yang telah menjadi bagian dari sejarah Wonosari ini patut ditolak dan dipertanyakan.” Rencana Pemerintah untuk memindahkan pasar ini tidak beralasan. Ini bukan tanah mereka. Kami yang membabat pasar ini waktu masih hutan. Tiba – tiba diambil oleh Pemda dan sekarang dikembalikan kembali. Ini ada apa? Kok sekarang malah mau dipindahkan kelokasi yang jauh dihutan sana.” Jelas Abdullah geram.
Ditambahkannya bahwa Bupati Boalemo Rum Pagau terkesan memaksa untuk memindahkan aktifitas Pasar Bongo 1 ke Bongo 2 yang kala itu baru saja diresmikan. “saya resmikan pasar tradisional bongo 2 dan seluruh aktifitas dipasar bongo 1 ditiadakan baik siang maupun malam.” Ujar abdullah mengutip apa yang disampaikan oleh Bupati Rum yang dinilai tidak melakukan pembicaraan sebelumnya dengan para pedagang.
“ jangan sosialisasi, untuk musyawarah pun pemerintah tidak pernah melakukan. Yang ada hanya mengancam kami, bahwa kami sebagai rakyat harus menuruti apa program Pemerintah, jika tidak mereka (Pemerintah,red) akan memabwa TNI/POLRI untuk mengusir kami.” Tambah Abdullah seraya berharap agar Pemerintah jangan mengadu domba rakyat dengan pihak keamanan. “saya berharap agar Pemerintah Kabupaten maupun Kecamatan jangan menancam kami dengan TNI/POLRI. Kami ini masyarakat pak, bukan teroris. Apalagi kami pernah diancam akan diadudomba dengan warga Gorontalo, ini apalagi pak…” harap Abdullah yang diamini oleh warga lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Camat Wonosari Lukman Amu ketika dikonfirmasi awak media ini malalui selullernya sementara tidak aktif atau sementara berada diluar jangkauan. (7eff)