faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Terkait Rapat Penilaian Dokumen AMDAL dan RKL-RPL milik PT. Gorontalo Sejahtera Mining yang dilaksanakan pada hari jumat (2/06) digedung Graha Azizah Kota Gorontalo kemarin (baca : http://www.faktanews.com/2016/06/penilaian-dokumen-ptgsm-dilaksanakan.html) dibantah Ketua Komisi Penilaian Amdal Provinsi Gorontalo.
Pasalnya salah satu karyawan PT.GSM bernama Hadoya melarang dan mengusir jurnalis disaat meliput kegiatan penilaian dokumen berlangsung, dan lebih parahnya lagi pihak perusahaan mengatakan bahwa awak media bukan seorang jurnalis, melainkan seorang mahasiswa yang ikut dengan TIM Penyusun AMDAL.
Saat diwawancarai Ketua Komisi Penilaian Amdal Nancy Lahay mengatakan bahwa kegiatan tersebut terbuka untuk umum, dan pihak BLH-TK Provinsi Gorontalo sudah melakukan pemberitahuan lewat media masa sebelum kegiatan penilaian dokumen itu berlangsung.
“ Siapa yang bilang kalau kegiatan ini dilaksanakan tertutup.? Kegiatan ini terbuka untuk umum, malah kami sudah melakukan pemberitahuan lewat media cetak jauh-jauh hari sebelum kegiatan ini dilaksanakan, dan semua orang bisa datang untuk mendengar walaupun mereka mereka tidak memiliki hak untuk berpendapat.” Jelas Nancy
Namun sangat disayangkan hingga berita ini ditayangkan Field Manager PT. GSM tak mengangkat telfon saat awak media ini ingin melakukan konfirmasi terkait alasan perusahaan tak mengenankan jurnalis meliput kegiatan Penilaian AMDAL dan RKL-RPL. Bersambung (Jho)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
